Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Inilah Kenapa Banyak Orang yang Sulit Untuk Lepas dari Hutang!

Inilah Kenapa Banyak Orang yang Sulit Untuk Lepas dari Hutang!

Percaya atau tidak, hutang itu adalah sebuah candu. Selayaknya orang yang sedang kecanduan, biasanya punya dampak adiktif. Akibatnya, orang yang sudah kecanduan itu sulit untuk berhenti. 

Inilah yang bikin kenapa banyak orang yang sudah terjebak dalam hutang mereka itu sulit lepas. Karena tanpa sadar mereka telah kecanduan hutang.

Ketika seseorang berhutang untuk membeli motor dan membelinya secara kredit, katakanlah jangka waktunya 36 bulan. Apa yang terjadi? 

Ya selama setiap bulan, selama 36 bulan mereka akan terjebak pada satu aktivitas yang membuatnya semakin adiktif. 

Aktivitas itu bernama membayar cicilan hutang bulan pertama, bulan kedua, bulan ketiga sampai dengan bulan ke-36.

Setelah hutang itu lunas, mungkin dalam pikiran logismu kamu nggak akan ngambil hutang lagi. Tapi entah karena suatu kondisi, akhirnya ada saja satu situasi yang membuat kamu terjebak dan terpaksa berhutang lagi dan kamu pun mencicil lagi.

Ini bukti hutang itu menghasilkan candu karena ada repetisi untuk melakukan aktivitas yang sama yang diulang-ulang terus menerus akhirnya menghasilkan satu aktivitas yang harus terus dilakukan selayaknya seorang yang kecanduan.

Ada tiga bukti yang menunjukkan bahwa hutang itu sebuah candu, dan karena hutang itu sebuah candu, jadi wajar banyak orang sulit untuk keluar dari candu hutang itu.

Pertama, coba kamu cek. Layaknya orang yang kecanduan, biasanya dosisnya semakin lama semakin naik.

Kalau kita berhubungan dengan hutang, nominal dan jumlah hutangmu itu semakin lama biasanya semakin meningkat.

Coba kamu ingat-ingat ketika pertama kali kamu berhutang. Berapa sih nominal uang yang kamu saat itu berhutang? Mungkin 100.000, 200.000, dan setiap orang tentu berbeda-beda.

Pada saat pertama kali kamu berhutang, perasaanmu nggak nyaman, nggak enak, gelisah. Tapi kemudian saat hutang itu lunas, kamupun akan nambah dari 100.000 ke 200.000 terus ke 500.000. Semakin lama nominal hutangmu semakin naik dan kamu mulai terbiasa.

Dari sini kita sadar bahwa utang itu memberikan efek adiktif. Awalnya tidak nyaman, mulai terbiasa, mulai kecanduan, dan akhirnya naik level.

Bukti kedua, orang-orang yang kecanduan entah game, entah nark*ba, entah rokok atau apapun mereka itu sadar kalau itu hal buruk.

Mereka paham kalau ini sesuatu yang tidak boleh dilakukan, tapi mereka tidak bisa berhenti. Mereka merasa sangat-sangat sulit untuk bisa lepas, dan ini sama dengan orang-orang yang terjebak utang.

Mereka tahu ini hal buruk, mereka tahu mereka tidak nyaman, mereka tahu ini sesuatu yang membuat mereka harus segera meninggalkannya.

Tapi ketika ada kesempatan, ketika mereka punya momen untuk segera meninggalkan utang, ada saja satu situasi yang membuat mereka terasa sangat berat. Akhirnya ya mereka hutang lagi dan utang lagi.

Coba evaluasi diri, ada tidak, pernah tidak mengalami satu situasi dan kondisi seperti ini. Kita sudah sadar, kita sudah berniat untuk tidak berutang lagi, tapi tetap saja rasanya sulit. Akhirnya kita ya utang lagi.

Kita paham ini tidak baik tapi kita sulit untuk lepas, inilah ciri bahwa hutang itu sebuah candu. Utang itu punya efek adiktif yang masalah utamanya sebenarnya bukan masalah finansial, tapi masalah utamanya tentang niat.

Niat untuk keluar dari jerat hutang itu, semakin besar niatmu semakin kuat usahamu untuk bisa keluar.

Ketiga, layaknya orang-orang yang kecanduan, banyak orang yang kecanduan itu tindakannya tidak rasional.

Orang kecanduan nark*ba akan menghalalkan segala cara untuk membeli nark*ba, mereka yang kecanduan game akan lupa waktu, lupa tempat, dan akan melakukan apapun untuk bisa bermain game.

Sama, orang-orang yang berhutang kadang melakukan tindakan-tindakan yang tidak rasional. Mereka tahu bahwa ini bukan solusi tapi mereka tidak peduli.

Banyak hal yang tidak rasional yang mereka lakukan. Mereka tergiur dengan tas yang menarik kemudian mereka akan membelinya dengan menggunakan Paylater sebagai solusinya, walaupun kemudian mereka sadar "Seharusnya aku tidak beli tas ini".

Banyak banget tindakan tidak rasional kita lakukan, banyak banget hutang-hutang yang tidak produktif yang kita lakukan karena memang inilah candu.

Terus gimana biar bisa lepas dan bebas dari candu hutang itu? Kamu harus benar-benar punya niat yang serius, kamu harus punya mindset dan pengetahuan yang benar tentang keuangan.

Kemudian kamu harus benar-benar punya rencana yang konkret untuk bisa keluar dari jerat hutang itu.