Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Optimalkan Investasi Reksadana

Untuk bisa bebas secara finansial  butuh lebih dari hanya sekedar menabungan dalam jumlah besar. Aset berharga yang telah ada juga harus dijaga, bila perlu dikembangkan dengan investasi. Saat ini ada beragam instrumen investasi menguntungkan yang dapat dibeli. Namun untuk kamu yang masih awam dengan dunia investasi, reksadana dapat menjadi langkah awal untuk mulai berinvestasi.


Reksadana adalah salah satu instrumen investasi yang menguntungkan dan paling banyak diminati oleh investor pemula. Apabila di bandingkan dengan deposito, bunga reksadana cenderung lebih tinggi. Risikonya yang ditanggung juga lebih rendah dibandingkan dengan investasi saham. Namun agar hasil yang diperoleh lebih maksimal, kamu harus tahu strategi cara berinvestasi secara optimal.


Mulai Investasi dengan Nominal Kecil

Investasi merupakan kegiatan yang berisiko. Risiko penurunan bahkan sampai kehilangan nilai bisa saja terjadi. Jika kamu baru berinvestasi di reksadana, kami sarankan untuk memulainya dari nominal yang kecil dahulu. Mulai berinvestasi dengan nominal kecil menjadi langkah tepat, karena jumlah uang yang diinvestasikan sedikit tentu risiko yang ditanggung juga rendah. 


Sehingga meski terjadi penurunan atau kehilangan nilai, semuanya itu masih berada dalam batas toleransi investasi kamu. Reksadana juga ada banyak jenisnya, mulai dari reksadana pasar uang, pendapatan tetap, campuran serta reksadana saham, semua jenis reksadana mempunyai tingkat risiko yang berbeda. Pilihlah reksadana yang minim risiko. Di sini, kamu dapat memulainya dari reksadana pasar uang.


Rajin Belajar serta Tingkatkan Pengetahuan Mengenai Reksadana

Pada dasarnya reksadana tergolong sebagai instrumen investasi finansial yang sangat mudah untuk dikelola. Meski begitu, jika kamu ingin mendapatkan investasi yang menguntungkan dan optimal, kamu tetap harus membekali diri dengan banyak pengetahuan yang dibutuhkan sebelum mulainya.


Pengetahuan tentang reksadana harus selalu kamu ditingkatkan, jika sudah mulai memahami apa itu reksadana serta jenis-jenisnya, kembangkan pengetahuan kamu dengan mempelajari hal-hal terkait reksadana. Contohnya seperti mempelajari faktor-faktor yang menyebabkan naik turunnya nilai reksadana.


Karena kombinasi aset yang berbeda, pada setiap jenis reksadana juga mempunyai karakter yang berbeda. Misalnya saat satu jenis reksadana menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan, bisa saja penurunan nilai justru terjadi di jenis reksadana yang lainnya. Dengan konsisten meningkatkan pengetahuan tentang reksadana, akan lebih mudah untuk kamu dalam mengelola dan mengembangkan dana investasi.


Tingkatkan Pengalaman Berinvestasi

Ada beberapa hal yang hanya dapat dipelajari dengan cara mengalaminya secara langsung. Melalui pengalaman ini, nantinya pengetahuan yang sudah dipelajari akan terkonfirmasi. Namun jika ada beberapa pengetahuan yang sudah tidak sejalan lagi, di sinilah waktu yang tepat untuk memperbaikinya.


Pengalaman berinvestasi akan memberi pengetahuan yang sebelumnya hanya sebatas teori. Cara melakukan screening produk reksadana, komponen apa saja yang harus diperhatikan sebelum membeli sebuah produk reksadana serta tata cara membeli reksadana, semua itu hanya dapat dipelajari jika kamu melakukannya langsung.


Di sisi lain, banyaknya produk reksadana yang tersedia juga dapat menjadi masalah tersendiri. Jenis reksadana memang hanya ada empat. Tetapi mengingat banyaknya manajer investasi yang menawarkan produk reksadana, ada beragam produk reksadana yang tersedia di Indonesia. Untuk dapat mengetahui produk mana yang sebaiknya dibeli, kamu harus mencoba berinvestasi. Dengan cara inilah, nantinya kamu dapat mengetahui karakteristik dari produk reksadana.


Meminimalisir Biaya dalam Berinvestasi

Jual beli reksadana pada dasarnya sama seperti jual beli barang pada umumnya. Semua produk reksadana mempunyai harganya masing-masing yang tentu berbeda. Namun saat membeli sebuah produk reksadana, kamu jangan hanya fokus pada harganya, namun perhatikan juga fee-nya.


Terdapat tiga biaya atau fee yang dikenai pada transaksi jual beli reksadana, diantaranya meliputi fee beli, fee jual serta fee switching. Besaran fee ini sangat bervariasi tergantung pada jenis produk reksadana serta kebijakan dari penerbit reksadana itu sendiri.


Pilih Produk Reksadana Sesuai Kebutuhan dan Kemampuan

Orientasi investasi menguntungkan tidak selamanya berhubungan dengan return tahunan yang tinggi. Perlu diketahui, return tahunan pada dasarnya merupakan nilai rata-rata. Sehingga sangat mungkin sebuah produk reksadana akan mengalami peningkatan nilai yang signifikan pada tahun tertentu namun justru terpuruk di tahun kedepannya.


Supaya dapat menikmati hasil investasi, pilihlah produk reksadana yang sesuai dengan kebutuhan serta kemampuan kamu.