15 Jenis Aset Investasi yang Menjanjikan, Dari Properti Sampai Waktu!
Kalian pernah dengar enggak istilah inflasi? Itu loh, kondisi di mana harga barang-barang naik tapi nilai uang kita malah jadi turun.
Nah, tahun lalu aja inflasi di Indonesia tuh udah tembus 5%. Artinya, kalau kalian cuma nyimpan duit di tabungan atau di bawah bantal, duit kalian tuh sebenarnya jadi berkurang nilainya sampai 5%.
Makanya, supaya duit kita enggak habis dimakan inflasi, kita harus pintar-pintar investasi. Tapi selama ini kalau ngomongin investasi pasti yang terlintas di pikiran kalian itu saham, emas, atau properti, kan?
Itu semua memang benar sih, tapi kalian tahu enggak kalau ada banyak banget aset lain yang bisa bikin kita jadi kaya?
Apa itu Investasi?
Investasi itu sederhananya adalah menempatkan uang atau aset lain dalam suatu instrumen atau kegiatan dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa depan.
Bayangin deh, kalau kalian punya uang nganggur, daripada cuma ditabung di bawah bantal, lebih baik uang itu diinvestasikan supaya bisa bertambah nilainya. menarikkan?
Tujuan Investasi
Kenapa sih kita perlu investasi? Ada beberapa alasan utama nih, guys:
- Mengalahkan Inflasi: Uang yang kita simpan di bawah bantal atau bahkan di tabungan bank bisa tergerus nilainya karena inflasi. Dengan investasi, kita bisa mendapatkan return yang lebih tinggi dari laju inflasi.
- Membangun Kekayaan: Melalui investasi, kita bisa membangun kekayaan secara bertahap. Ini penting banget buat masa depan kita, terutama untuk pensiun atau mencapai tujuan keuangan lainnya.
- Mendapatkan Penghasilan Pasif: Investasi bisa jadi sumber penghasilan pasif, alias duit yang ngalir terus tanpa harus kerja aktif. Contohnya dari dividen saham, bunga obligasi, atau sewa properti dan lain sebagainya.
Nah, dalam artikel ini saya bakalan kasih tahu ke kalian 15 jenis aset investasi yang mungkin belum pernah kalian dengar atau ternyata kalian abaikan selama ini. Jadi, baca terus artikel ini sampai selesai ya.
Dijamin deh, setelah baca ini kalian bakal jadi investor yang lebih cerdas lagi dan kekayaan kalian bisa tumbuh dengan manfaatin informasi ini.
Jenis investasi yang Menjanjikan
1. Investasi Properti
Kita mulai dari aset favorit semua orang nih, yaitu properti. Saya yakin banget kalian semua pasti mau dong punya investasi yang nilainya stabil dan harganya naik terus.
Nah, itu dia nih keunggulan investasi ini, apalagi kalau kita berinvestasi buat jangka panjang, harga properti itu tuh jarang banget turun.
Perhatikan deh, dari dulu sampai sekarang harga tanah dan bangunan itu mayoritas naik terus. Bandingkan sama investasi lain kayak saham atau emas yang harganya bisa naik turun drastis.
Selain nilainya naik, properti itu juga bisa ngasih kita pemasukan rutin dari sewa seperti kos-kosan.
Carilah properti yang berlokasi di daerah berkembang atau dekat dengan pusat keramaian kayak kampus, perkantoran, atau mall.
Kenapa? Karena daerah-daerah ini tuh punya magnet buat menarik orang untuk tinggal atau berbisnis di sana. Tapi kalau budgetnya pas-pasan, mending pilih rumah tipe kecil dulu aja di daerah berkembang.
Intinya, kalian harus pastiin beli properti di lokasi yang masih punya ruang untuk berkembang. Coba deh perhatiin daerah-daerah pinggiran kota kayak Tangerang Selatan, Depok, Kediri, atau Bandung.
Dulunya tuh masih sepi, tapi sekarang sudah ramai banget kan, dan harga propertinya sudah tinggi banget.
Oh ya satu lagi nih tips penting banget, sebisa mungkin hindari KPR dan usahakan beli properti dengan uang cash ya.
2. Investasi Tanah
Selain properti, jenis investasi yang enggak boleh kalian lewatkan adalah investasi tanah. Beda dengan properti yang nilainya naik karena bangunannya, nilai tanah itu bisa naik gara-gara potensi daerahnya.
Cari tahu dulu soal rencana tata ruang dan wilayah di daerah tersebut. Biasanya pemerintah kota atau kabupaten punya tuh master plan buat ngembangin daerahnya dalam beberapa tahun ke depan.
Mereka udah nentuin kawasan mana aja yang bakal jadi pusat bisnis, industri, wisata, atau permukiman baru.
Carilah tanah yang dekat dengan akses transportasi atau infrastruktur baru, misalnya tanah di dekat rencana jalan tol, bandara, pelabuhan, atau stasiun. Biasanya begitu infrastruktur ini jadi, harga tanah di sekitarnya bakal ikut naik.
3. Investasi Bitcoin
Sekarang kita beralih ke investasi aset digital yang lagi hype banget nih, yaitu Bitcoin. Beda sama mata uang biasa yang dicetak dan dikontrol sama pemerintah atau bank sentral.
Bitcoin itu terdesentralisasi dan enggak dikontrol siapa-siapa dan enggak ada yang bisa memanipulasi atau nge-hack sistemnya.
Yang bikin Bitcoin disebut sebagai aset digital adalah jumlahnya yang terbatas, yaitu cuma 21 juta koin aja di dunia.
Bayangin aja, pas pertama kali dirilis tahun 2009, harga satu Bitcoin cuma sekitar 1.000 aja tapi sekarang harganya udah tembus 1 miliar. Gila enggak tuh?
Buat invest di aset ini, kalian harus pilih platform atau exchange yang terpercaya buat beli Bitcoin.
Tapi sebelum terjun penting banget nih buat diingat, kalian harus paham banget analisis fundamental dan analisis teknikal dulu biar enggak syok kalau tiba-tiba harganya turun.
Kuncinya adalah pelajari ilmu analisis investasi dan pilih platform yang terpercaya buat beli dan nyimpan Bitcoin kalian.
4. Investasi Altcoin
Sekarang kita bahas soal adiknya Bitcoin nih, yaitu Altcoin. Yap, Altcoin itu adalah istilah buat semua mata uang crypto selain Bitcoin.
Kalau Bitcoin itu diibaratkan emas, Altcoin ini kayak perak, perunggu, atau logam mulia lainnya.
Nah, yang bikin Altcoin menarik buat investasi adalah harganya yang relatif lebih murah dari Bitcoin, jadi lebih terjangkau buat investor pemula.
Selain itu, Altcoin juga sering punya fitur atau teknologi yang lebih canggih dari Bitcoin kayak smart contract, DeFi, atau NFT.
Jadi bisa dibilang Altcoin ini lebih serba guna dan punya lebih banyak use case dibanding Bitcoin. Jadi, kalian harus tetap do your own research dan diversifikasi portofolio dengan bijak.
Jangan pernah all in atau FOMO cuma gara-gara ngelihat orang lain untung besar.
Tapi kalau emang kalian udah yakin sama visi dan potensi jangka panjang dari Altcoin tersebut, enggak ada salahnya buat coba investasi dari sekarang. Siapa tahu Altcoin yang kalian pilih itu bakal jadi the next Bitcoin.
5. Investasi Emas dan Perak
Nah, kalau tadi kita udah bahas soal aset investasi digital kayak Bitcoin sama Altcoin, sekarang kita balik lagi ke jenis investasi jadul yang udah ada dari zaman Majapahit, yaitu investasi emas dan perak.
Ya, logam mulia yang indah dan berkilau ini memang udah jadi primadona investasi dari generasi ke generasi.
Tapi apa sih sebenarnya keunggulan emas dan perak sebagai aset investasi? Emas dan perak itu ibarat safe haven alias tempat berlindung yang aman buat investasi jangka panjang.
Jangan lupa perhatikan bentuk dan ukuran emas atau perak yang mau kalian beli. Kalau untuk investasi, disarankan beli dalam bentuk koin atau batangan yang ukurannya kecil.
Misalnya 1 sampai 10 gram untuk emas atau 250 sampai 1000 gram untuk perak. Kenapa? Karena lebih praktis dan mudah dijual kembali dalam keadaan mendesak.
Kalau kalian beli dalam bentuk perhiasan, biasanya harganya bakal lebih mahal karena ada biaya tambahan untuk desain dan pembuatannya.
6. Investasi Kepemilikan Bisnis
Nah, sekarang kita masuk ke topik investasi yang enggak kalah seru nih, yaitu kepemilikan bisnis.
Coba deh kalian bayangin, seandainya kalian punya saham 50% di bisnis warung makan yang omsetnya 50 juta per bulan, itu artinya kalian berhak dong dapat setengah dari profit bersihnya sebagai pemilik saham.
Kalau profitnya 20%, berarti tiap bulan kalian bisa dapat 10 juta cuma dari duduk manis sebagai investor. Enak kan?
Kalian bisa dapat passive income alias duit yang ngalir terus tanpa harus kerja aktif selama bisnisnya berjalan lancar ya.
Nilai saham yang kalian miliki juga bisa naik berlipat-lipat kalau bisnisnya makin gede dan sukses.
Sebagai pemilik bisnis, kalian juga harus siap menghadapi pasang surut bisnis, enggak selamanya untung, pasti ada kalanya rugi juga.
Tapi kalau kalian udah paham risikonya dan tetap yakin mau jajal investasi kepemilikan bisnis, saran saya sih mulai pelan-pelan aja dulu.
7. Investasi Saham
Nah, sekarang kita masuk ke jenis investasi yang paling populer dan sering diperbincangkan di kalangan milenial sampai Gen Z, apalagi kalau bukan saham.
Keuntungan investasi saham yang paling jelas adalah potensi kenaikan harga atau yang sering disebut capital gain.
Jadi, kalau kalian beli saham di harga 1.000 per lembar, terus setahun kemudian harganya naik jadi 1.500, berarti kalian udah untung 500 per lembar atau 50%. Coba kalau beli 1.000 lembar, udah untung 500.000 tuh.
Pemegang saham juga berhak atas pembagian keuntungan perusahaan dalam bentuk dividen, biasanya setahun sekali.
Buat pemula, pilih saham dari perusahaan yang udah established dan punya fundamental bisnis yang kuat. Biasanya saham kayak gini masuk ke kategori blue chip atau LQ45 di Bursa Efek Indonesia.
Terus, cek juga rasio-rasio keuangan penting kayak price to earnings ratio, price to book value, atau return on equity.
Kalau PER atau PBV-nya kelewat tinggi dibanding rata-rata industri, bisa jadi sahamnya udah mahal banget, tapi kalau ROE-nya bagus berarti perusahaannya jago dalam hasilin laba dari modal yang di punya.
8. Investasi Reksa Dana
Nah, kalau tadi kita sudah bahas soal saham, sekarang kita beralih ke instrumen investasi yang mirip-mirip tapi lebih terjangkau dan praktis, yaitu investasi reksa dana.
Singkatnya sih, reksadana itu semacam wadah investasi kolektif yang dikelola oleh manajer investasi profesional.
Kalau diibaratkan, reksa dana itu ibarat keranjang buah gitu deh. Keranjangnya adalah reksa dananya, yang isinya macam-macam kayak mangga, jeruk, pisang, dan lain-lain.
Nah, buah-buahan itu ibarat saham, obligasi, dan instrumen lainnya. Jadi, dengan beli satu keranjang, kita sebenarnya udah dapat buah yang beragam, enggak cuma satu jenis.
Kenapa sih reksa dana bisa jadi pilihan menarik buat anak muda? Karena modal investasi di reksa dana itu jauh lebih kecil dibanding beli saham langsung.
Kalau kalian mau beli saham tuh harus siapin modal minimal puluhan juta buat dapat portofolio yang oke.
9. Investasi Obligasi
Kalau sebelumnya kita udah ngobrolin soal reksa dana yang isinya bisa termasuk obligasi, sekarang yuk kita fokus bahas khusus tentang obligasi itu sendiri.
Jadi sebenarnya apa sih obligasi itu? Sederhananya, obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah atau perusahaan untuk meminjam dana dari masyarakat.
Bayangkan aja, kalau kita beli obligasi berarti kita ini meminjamkan duit kita ke pemerintah atau perusahaan penerbit obligasi tersebut.
Sebagai gantinya, kita berhak dapat pembayaran bunga atau kupon secara rutin, biasanya setiap 3 atau 6 bulan sekali.
Kedengarannya mirip deposito ya, emang benar, obligasi itu punya karakteristik yang sama dengan deposito yaitu nawarin pendapatan tetap dalam jangka waktu tertentu.
Bedanya, kalau deposito kita meminjamkan duit ke bank, sementara kalau obligasi kita meminjamkan ke pemerintah atau perusahaan.
Jadi kita bisa proyeksiin bakal dapat duit berapa dan kapan dari investasi obligasi kita. Risiko gagal bayar dari obligasi itu relatif lebih kecil dibanding risiko rugi dari saham.
10. Investasi Komoditas
Next, jenis aset investasi selanjutnya ini kalian pasti jarang dengar deh. Udah pernah dengar belum soal investasi komoditas?
Jadi, komoditas itu adalah barang atau produk mentah yang bisa diperdagangkan secara global.
Barangnya macam-macam mulai dari hasil pertanian kayak jagung, kedelai, kopi, hingga hasil tambang kayak minyak, emas, dan tembaga.
Nah, keunikan investasi komoditas adalah kita enggak benar-benar megang atau nimbun barangnya secara fisik, tapi mayoritas perdagangannya dilakukan lewat kontrak di bursa berjangka.
Komoditas punya potensi imbal hasil yang lumayan, terutama kalau kita jago analisa tren permintaan, penawaran, dan siklus harganya.
11. Investasi Karya Seni
Di antara deretan aset-aset investasi tadi, ada satu nih guys yang rasanya beda sendiri dan punya daya tarik estetikanya sendiri, yaitu karya seni.
Yup, investasi dalam seni itu unik karena kita enggak cuma mengejar cuan tapi juga melestarikan nilai artistik dan kulturalnya. Keren kan?
Harga suatu karya seni sangat subjektif dan ditentukan oleh banyak faktor yang sulit dihitung. Misalnya siapa senimannya, seberapa langka karyanya, kondisi fisiknya, tren pasar seni, sampai selera kolektor.
Nah, justru karena keunikannya itulah karya seni bisa menjadi alternatif investasi yang sangat menggiurkan.
Bayangin aja lukisan "Three Faces of Papua" karya Affandi bisa laku 14 miliar. Wow banget kan potensi apresiasi harganya?
Selain bernilai tinggi, kita juga bisa menikmati kepuasan memiliki dan memandangi karya seni yang kita koleksi setiap hari.
Waktu krisis ekonomi 2008 aja, indeks harga seni dunia cuma turun 4,5%, jauh lebih kecil dibanding saham atau properti.
Investasi di karya seni itu bukan cuma soal duit, tapi juga tentang passion, apresiasi, dan kontribusi kita buat dunia seni.
12. Investasi Barang Mewah
Wah, enggak terasa nih udah sampai di investasi yang satu ini. Yap, apalagi kalau bukan tentang barang mewah alias luxury goods.
Buat sebagian orang, kayaknya topik ini tuh agak berat dibahas, "Lah, duit aja masih mepet kok mau mikir branded item yang harganya bikin dompet jebol"
Coba kita intip bareng-bareng dulu, sebenarnya apa sih daya tarik investasi di barang mewah itu.
Di balik harga selangitnya itu, sebenarnya barang mewah ini punya beberapa keunikan yang justru bikin dia layak dipertimbangkan sebagai alternatif investasi loh.
Barang mewah itu cenderung punya daya tahan nilai harga yang stabil dalam jangka panjang. Enggak percaya? Cek deh Rare Handbag index yang nge-track perkembangan harga tas-tas ikonik atau fancy.
Kalau Diamond index yang mencatat kenaikan harga berlian langka selama 10 tahun terakhir, indeks-indeks ini performanya naik terus, bahkan di tengah resesi ekonomi.
13. Investasi Kekayaan Intelektual
Nah, buat kamu anak muda kreatif dan inovatif kali ini kita akan bahas soal harta karun yang sering kali terlupakan yaitu kekayaan intelektual alias intellectual property.
Eh, tapi bentar. Emang bisa ya ide dan kreasi kita jadi aset investasi? Bukannya yang namanya kekayaan itu identik sama duit, emas, atau properti ya?
Kekayaan intelektual itu justru jadi komoditas paling berharga dan punya masa depan yang sangat cerah loh.
Bayangin karya musik atau software yang kita ciptain bisa dipakai jutaan orang di seluruh dunia, gede banget pastikan potensi cuannya.
14. Investasi Barang Antik
Selanjutnya, apakah kalian suka berburu barang antik atau koleksi vintage? Ternyata hobi nongkrong di pasar loak itu bukan cuma bikin nostalgia aja ya.
Sama kayak aset investasi lainnya, barang antik juga punya potensi menjanjikan buat naikin nilai kekayaan kita.
Barang antik yang terawat dengan baik, minim kerusakan, dan masih mempertahankan bentuk orisinalnya bakal dihargai lebih tinggi.
Lukisan Affandi aja udah bisa tembus belasan miliar, gimana kalau Van Gogh? Pasti lebih gila lagi.
Dengan mengoleksi dan merawat barang antik, secara enggak langsung kita udah berkontribusi dalam melestarikan sejarah dan budaya loh.
15. Investasi Waktu
Sejauh ini kan kita udah ngebahas macam-macam aset investasi yang biasanya identik sama yang kasat mata kayak emas, properti, atau saham.
Tapi tahukah kalian ada satu aset lagi yang sering kali terlupakan padahal nilainya jauh lebih berharga daripada semua harta di dunia. Aset apakah itu? Ya, betul banget, jawabannya adalah waktu.
Pernah dengar konsep "Time is money"? Nah, sebenarnya waktu tuh bukan cuma bisa dikonversi jadi duit, tapi juga bisa dipakai buat beli hal-hal yang lebih berarti dan bikin hidup kita lebih berkualitas.
Kebayang enggak sih, andai kita punya cukup banyak waktu luang untuk ngejar passion, belajar hal baru, traveling, atau cuma sekedar quality time sama orang-orang tersayang?
Makanya orang bijak sering banget nekenin pentingnya membeli lebih banyak waktu bebas melalui strategi yang sering disebut "Time money time arbitrage".
Waduh, kedengarannya ribet banget ya istilahnya. Tenang, konsepnya sebenarnya enggak sesulit yang kalian bayangkan kok.
Time money time arbitrage itu intinya adalah cara untuk mengoptimalkan tiga resource utama yang kita punya: waktu, uang, dan skill atau keahlian.
Kita bisa menjual waktu dan keahlian kita untuk menghasilkan uang sebanyak-banyaknya, tapi uangnya enggak buat foya-foya, melainkan untuk menyewa waktu orang lain supaya bisa kerja buat kita.
Maksudnya gimana tuh nyewa waktu orang lain? Jadi gini, dengan mempekerjakan orang lain, sebenarnya kita udah nyewa waktu mereka kan?
Nah, tugas kita adalah buat mastiin waktu yang udah kita sewa itu bisa menghasilkan output yang baik dengan terus me-recycle waktu jadi uang dan uang jadi waktu orang lain.
Kita sebenarnya udah membelah waktu kita jadi berkali-kali lipat lebih efektif karena yang kerja keras tuh enggak cuma kita, tapi juga dibantu orang lain.
Ini tuh sebenarnya rahasia para pengusaha sukses yang bisa nghasilin duit miliaran tanpa harus kerja 24 jam sehari dalam 7 hari.
Contohnya gini deh, misal kita punya bisnis jualan baju online, awalnya semua hal kita kerjain sendiri mulai dari desain, produksi, sampai packing dan kirim barang.
Nah, dengan cara time money time arbitrage, kita bisa mulai sewa waktu orang lain. Misal kita rekrut satu desainer buat handle produk, satu admin buat kelola pesanan, dan satu kurir buat delivery.
Dengan gitu kita bisa fokusin waktu kita yang terbatas untuk hal-hal yang lebih strategis kayak marketing, partnership, atau ekspansi bisnis.
Karena pada akhirnya orang yang bisa membeli waktu sebanyak-banyaknya sambil tetap punya kontrol atas bisnis adalah orang yang bakal menang di era kompetitif kayak sekarang.
Jadi, udah siap nge-hack waktu? Yuk tancap gas dan jangan ragu buat mulai menukar waktu jadi hal yang bernilai tinggi. Karena satu-satunya hal yang enggak bisa dibeli di dunia ini adalah waktu.
Enggak kerasa ya kita udah sampai di penghujung artikel. Dari mulai jenis investasi yang mainstream kayak properti, emas, dan saham sampai yang anti mainstream kayak barang antik atau intellectual property.
Semoga artikel ini bisa buka wawasan dan perspektif baru soal beragam pilihan investasi yang sebenarnya ada di sekitar kita ya.
Yang penting sekarang tinggal gimana cara kita memilih kombinasi aset yang ideal dan sesuai profil risiko masing-masing.
Ingat ya, semua ini bukan cuma soal duit, tapi gimana kita bisa terus meningkatkan nilai dari waktu yang kita punya.
Karena dengan punya lebih banyak waktu berkualitas, kita juga punya kesempatan lebih besar untuk menebar manfaat, membahagiakan sesama, dan tentu aja menikmati hidup yang cuma sekali ini.
Semua butuh proses dan konsistensi. Kuncinya, nikmati aja dulu setiap fase dari perjalanan kita ini.
Seperti kata pepatah, waktu terbaik menanam pohon adalah 20 tahun lalu, waktu terbaik kedua adalah sekarang.
Daripada galau mikirin, "Duh, coba dulu gua mulai nabung dari kuliah," mending kita fokus aja sama yang bisa kita lakuin sekarang.
Karena sejatinya kekayaan yang hakiki itu justru berawal dari jiwa yang tenang, pikiran yang jernih, dan hati yang berlimpah.