Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

3 Sifat Penghambat Kesuksesan: Kepo, Iri & Dengki, Minder

Ada beberapa sifat yang jika kita memilikinya maka kita akan sulit untuk bertumbuh, sulit untuk mendapatkan kesuksesan, dan hidup kita akan stagnan, bahkan cenderung mengalami kemunduran.

Dalam artikel ini kami ingin membahas tiga sifat yang akan menghambat proses kita membangun kesuksesan. Apa saja sih ketiga sifat tersebut? Yuk, simak terus artikel ini sampai selesai ya.


Sifat Buruk yang Menghambat Sukses

1. Selalu Cari Tahu Urusan Orang (Kepo)

Sifat Penghambat Kesuksesan

Apakah kamu pernah tertarik ingin mengetahui apa yang dilakukan oleh orang lain, ingin paham sebenarnya dia sedang melakukan apa? Kemudian kita tanpa sadar selalu kepo dengan apa yang mereka lakukan.

Sepintas hal ini biasa-biasa saja, tapi jika kita selalu melakukan ini, kita tidak punya waktu untuk mencari tahu siapa diri kita, melakukan evaluasi diri, atau melakukan proses internalisasi diri.

Punya rasa ingin tahu itu baik dan ini adalah awal dari proses kita untuk membangun dan bertumbuh. 

Tapi jika kita salah menempatkannya dan cenderung melakukan ini untuk selalu mencari tahu apa yang dilakukan oleh orang lain, justru di titik inilah kita salah menempatkan rasa ingin tahu itu.

Ingin tahu apa yang dilakukan oleh artis idola, ingin tahu apa yang dilakukan tetangga kita, ingin tahu apa yang dilakukan oleh teman itu nampaknya menjadi sesuatu yang sangat lazim dalam kehidupan kita, tapi jika fokus kita di situ, kapan kita fokus pada diri sendiri?

Pikiran kita terlalu banyak digunakan untuk memikirkan urusan orang, memikirkan perilaku orang, memikirkan apa yang mereka lakukan. Inilah salah satu sifat yang punya potensi besar menghambat.

Ketika kita selalu mencari tahu apa yang dilakukan oleh orang lain, biasanya kita menganggap diri kita lebih baik dari mereka.

Padahal tidak! Karena waktu kita terlalu banyak digunakan untuk mengurus urusan orang, kapan kita mengurus diri sendiri?

Waktu kita kadang kita habiskan di media sosial untuk mencari tahu urusan orang, memahami apa yang mereka lakukan, berkomentar nyinyir bahkan berdebat tentang kehidupan orang lain.

Jadi yuk, mulai berpikir apa sih manfaatnya selalu mencari tahu urusan orang, apa sih manfaatnya selalu nyinyir terhadap perilaku orang, apa sih manfaatnya selalu berkomentar dan ingin tahu tentang apa yang dilakukan oleh orang lain?

Tanpa sadar sikap ini cenderung punya potensi menghambat kita. Waktu dan pikiran kita habis untuk faktor eksternal, untuk memikirkan orang lain. Tapi kita lupa untuk memikirkan diri kita, kesuksesan kita.

Mulai sekarang ubah fokus kita dari mencari tahu apa yang dilakukan oleh orang lain menjadi fokus pada mencari tahu apa yang benar-benar kita inginkan, apa yang harus kita lakukan, apa yang harus kita perjuangkan.

Ubah fokus kita dari orang lain ke diri sendiri. Kalaupun kita ingin mencari tahu apa yang dilakukan oleh orang lain, tujuannya satu. Untuk belajar bukan untuk nyinyir, apalagi hanya sekadar berkomentar negatif.

2. Iri dan Dengki

Iri dan Dengki

Sikap kedua yang sangat buruk dan punya potensi menghambat kesuksesan kita adalah sikap iri dan dengki terhadap apa yang dilakukan oleh orang lain.

Ketika teman-teman kita melakukan sesuatu, kita ingin seperti mereka. Ketika teman-teman kita mendapatkan pencapaian yang keren dan luar biasa, kadang kita merasa sakit hati. Iri adalah keinginan untuk sama dengan orang lain.

Sementara dengki lebih menakutkan lagi. Kita merasa sedih, sakit, dan kecewa terhadap pencapaian positif orang lain.

Sukses orang lain menjadi petaka untuk kita, menjadi rasa sakit untuk kita bahkan tidak jarang kita punya keinginan untuk melakukan hal negatif, mencelakakan orang yang dianggap sebagai pesaing kita.

Sifat iri bermakna bahwa sebenarnya kita tidak mampu, kita tidak punya kemampuan dan kualitas terbaik seperti mereka. Pada titik ini kita tanpa sadar menyatakan bahwa kita kalah, dan ini adalah hal yang sangat membahayakan.

Jika kita sering iri pada orang lain, jika kita terlalu sering dengki pada orang lain, artinya kita tidak berkualitas.

Kita tidak melakukan sesuatu yang membuat diri kita jadi lebih baik sehingga kita merasa tidak mampu dan kemudian kita iri terhadap pencapaian orang lain.

Seharusnya, ketika kita melihat pencapaian positif yang dilakukan oleh orang lain, kita bersyukur, mendoakan mereka, dan kalau perlu kita belajar pada mereka.

Maka mulai sekarang, ubah rasa iri dan dengki kita menjadi sikap positif, bersyukur, dan ingin belajar. Ketika kita terus memelihara iri dan dengki, sebenarnya kita sedang terpenjara oleh perilaku orang lain.

Kita sedang tidak melakukan sesuatu, kita sedang ada dalam posisi kita butuh mengupgrade diri. 

Jika tidak, sikap iri dan dengki inilah yang akan memenjarakan kita sehingga kita tidak akan pernah bisa untuk sukses.

Jika kita mampu mengelola diri kita, mengubah rasa iri menjadi motivasi, mengubah pencapaian orang lain menjadi inspirasi yang membuat kita terus bersemangat untuk lebih baik. Maka di titik ini kita telah melampaui rasa negatif yang menjadi penghambat kita, yakni sifat iri dan dengki.

Kemudian mengubahnya menjadi niatan untuk meneladani dan menjadikan inspirasi atas apa yang dilakukan oleh orang lain, dan ini wajib kita lakukan jika kita ingin sukses.

3. Rasa Minder

Rasa Minder

Sifat ketiga yang punya potensi menghambat kesuksesan kita adalah rasa minder. Kamu merasa lemah, kamu merasa tidak berkualitas, kamu merasa kalah jika dibandingkan dengan orang lain padahal belum tentu demikian.

Kenapa rasa minder itu ada? Karena kita melihat kelebihan orang lain, sementara membandingkannya dengan kekurangan kita.

Kita lupa bahwa setiap orang punya potensi, setiap orang punya kelebihan dan setiap orang juga punya kelemahan. Maka orang-orang minder adalah orang-orang yang terlalu fokus pada kelemahannya.

Kemudian mereka salah melihat orang lain dengan hanya berfokus pada kelebihan dan kekuatan orang lain. 

Ketika kita membandingkan negatifnya diri kita dengan positifnya orang lain, maka pada titik ini kita akan semakin minder.

Rasa minder adalah penjara terbesar yang membuat kita terkurung selamanya dalam sebuah penderitaan. 

Sebenarnya kita mampu, sebenarnya kita berkualitas, tapi ketakutan, minder, persepsi diri yang negatif yang membuat kita tidak berani berbuat apa-apa.

Jadi yuk berpikir ulang, yakin bahwa setiap orang itu proporsional. Tuhan menciptakan setiap orang dengan kelebihan dan kekurangannya.

Jika kamu terlalu fokus pada kelebihanmu kamu akan sombong, sementara jika kamu terlalu fokus pada kekuranganmu bisa jadi kamu akan minder.

Jadi harus seimbang, kenali sisi baikmu, kenali pula sisi lemahmu. Gunakan sisi positifmu, perbaiki sisi lemahmu. Itulah tiga sifat yang punya potensi menghambat kesuksesan.