Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

4 Pola Kegagalan yang Sering Terjadi dan Cara Menghindarinya

Segala sesuatu punya pola termasuk di dalamnya kegagalan dan dalam artikel ini kami ingin membahas 4 pola kegagalan yang mungkin sering kita alami.

Harapannya agar kita semu melakukan evaluasi diri dan kemudian memperbaiki diri agar pola kegagalan itu tidak terus berulang.

Lantas apa saja empat pola kegagalan yang mungkin sering terjadi dalam hidup kita? Berikut ulasan lengkapnya.

Memahami pola kegagalan itu penting agar kita tidak terjebak pada kesalahan yang sama. 

Mengambil pelajaran dari kegagalan itu akan sangat bermanfaat untuk proses memperbaiki diri agar kita bisa terus bertumbuh.

Jika kita tidak melakukan evaluasi diri dan tidak memahami pola kegagalan yang terjadi pada diri kita maka sangat mungkin kegagalan itu akan berulang.


Pola Kegagalan Dalam Hidup

Kami yakin kalian tidak ingin itu semua terjadi, maka penting untuk kita melakukan evaluasi diri dan paham terhadap pola kegagalan yang selama ini kita alami.

1. Zero Effort

4 Pola Kegagalan yang Sering Terjadi dan Cara Menghindarinya
foto: freepik

Pola kegagalan pertama adalah Zero Effort, kegagalan ini dialami oleh mereka yang hanya mempunyai impian tapi nggak berani berjuang.

Sederhananya begini, "Ada seorang cowok yang jatuh cinta pada cewek dan dia ingin sekali bisa mendapatkan pujaan hatinya itu tapi dia nggak ngapa-ngapain, nggak berani mengatakan perasaannya" dan akhirnya dia juga nggak berhasil mendapatkannya.

Inilah namanya Zero Effort, kamu gagal karena kamu nggak ngapa-ngapain, yuk kita evaluasi. Pernah nggak teman-teman terjebak pada kegagalan model ini?

Di awal tahun kita menetapkan target, kemudian di akhir tahun kita mengevaluasi dan ternyata kita gagal karena nggak berusaha. 

Hanya bermimpi tapi usahanya nggak serius, mempunyai mimpi tapi hanya sekedar bermimpi saja tanpa pernah mengeksekusi.

Punya banyak ide, punya banyak rencana, tapi nggak ada satupun yang dilakukan. Ini adalah kegagalan yang benar-benar sangat menyedihkan.

Orang-orang yang terjebak pada kegagalan model ini adalah para pecundang karena mereka nggak ngapa-ngapain.

Punya mimpi menjadi pengusaha tapi nggak berani memulai, punya mimpi menjadi investor juga nggak berani memulai, punya mimpi investasi properti nabung aja nggak pernah. Artinya di sini hanya bermimpi, hanya berencana tapi actionnya 0 besar.

Biasanya rasa takut adalah halangan terbesar mereka, mereka ingin berbuat tapi takut gagal, mereka ingin melakukan sesuatu tapi takut semua nggak sesuai dengan harapan. Rasa takut inilah yang menjadi penghalang besarnya.

Tanpa mereka sadari ketika mereka nggak ngapa-ngapain dan takut gagal, pada titik itu mereka sedang memilih untuk gagal. Orang yang nggak ngapa-ngapain adalah orang yang pasti gagal.

2. Terrible Effort

Terrible Effort
foto: freepik

Ilustrasinya begini, "kamu sedang membangun rumah dan kamu memilih membangun rumahmu itu sendiri".

Kamu berupaya sekuat tenaga dan pikiran tapi sayang kamu nggak ngerti ilmunya, tapi sayang kamu memang nggak punya keterampilannya. Akhirnya kelihatannya saja kamu kerja keras tapi rumahmu nggak jadi-jadi.

Akan beda urusannya ketika kamu datang ke seorang tukang atau memang seseorang ahli atau seseorang Insinyur kemudian kamu ngomong "Saya pengen buat rumah tolong buatkan, ini rancangannya" maka pada titik ini kamu punya potensi untuk berhasil.

Terrible Effort adalah sebuah kegagalan yang dilakukan oleh orang-orang yang sudah berjuang, orang-orang yang sudah melakukan semuanya tapi sayang mereka nggak tahu ilmunya.

Mereka nggak punya pengalamannya, mereka nggak mau belajar dan akhirnya benar-benar gagal. Treble Effort juga dilakukan oleh mereka yang melakukan segala sesuatu asal-asalan, yang penting usaha.

Mereka terus saja berbuat, terus saja berjuang tapi tidak mau memperbaiki diri. Mereka memang membangun bisnis kemudian gagal, bangun lagi gagal lagi.

Kegagalan yang terus berulang itu tidak membuat mereka belajar, tidak membuat mereka memperbaiki diri. Mereka gagal karena mereka asal-asalan.

Mereka gagal karena memang mereka nggak serius, mereka nggak disiplin, mereka nggak melakukan semuanya sesuai dengan SOP.

Pendek kata, orang-orang yang berjuang tapi tanpa standar, mereka yang berusaha tapi tanpa ilmu, mereka yang sudah melakukan semuanya tapi tanpa keterampilan, inilah orang-orang punya potensi untuk gagal.

Sebuah usaha yang asal-asalan punya potensi menghadirkan kegagalan yang terus berulang.

3. Pseudo-Fatigue Effort

Pseudo-Fatigue Effort
foto: freepik

Pola ketiga dari kegagalan yang mungkin di alami oleh sebagian dari kita adalah mereka terjebak pada pseudo-fatigue effort. Apa itu? Sebuah kegagalan karena kita terjebak oleh rasa lelah.

Kadang kita sudah melakukan semuanya dengan baik, persiapan cukup, ilmu juga ada, keterampilan juga punya, pengalaman juga ada. Tapi tetap saja gagal.

Pada saat itu kemudian kita merasa lelah dan akhirnya menyerah, inilah yang dimaksud dengan pseudo-fatigue effort atau terjebak dengan usaha kelelahan semu.

Maksudnya begini, kita itu sudah melakukan semuanya dengan baik tapi gagal dan karena kita mencoba baru sekali akhirnya kita memilih "Kayaknya saya nggak cocok deh di sini".

Padahal kita itu butuh mencoba nggak cukup sekali, usaha terbaik yang bener-bener baik butuh dilakukan beberapa kali setidaknya 3 sampai 4 kali.

Selama tindakan itu dilakukan dengan sangat-sangat baik, pada saatnya kita pasti akan berhasil. Bahasa lain dari model kegagalan ini adalah kita terlalu cepat menyerah.

Usahanya sudah baik tapi mental kita yang bermasalah, baru mengalami kesulitan sedikit kita menganggap "Aduh ini kok sulit banget kayaknya memang takdir saya tidak di sini". Problemanya adalah kemampuan untuk bertahan kita sangat lemah.

Pernahkah kalian mengalami ini? Terjebak dengan rasa lelah yang membuat kita ingin menyerah dan akhirnya kita mengikutinya dan di titik itu kita gagal.

Kegagalan itu ketika kita memilih berhenti, maka di titik itulah kegagalan akan kita raih. Selama kita mau berjuang, mau terus berusaha, sebenarnya peluang sukses itu selalu ada.

Pertanyaannya, seberapa kuat kita untuk selalu mencoba, untuk bangkit lagi ketika kita mengalami kegagalan? Ini bukan karena usahamu, tapi ini karena mentalmu.

Jadi model kegagalan yang ketiga ini lebih karena masalah mental yang terlalu mudah untuk menyerah.

4. Destined Fail

Destined Fail
foto: freepik

Pola kegagalan selanjutnya disebut sebagai destined fail atau sebuah kegagalan yang memang menjadi takdir dan suratan kita.

Kita nggak pernah tahu takdir kita di masa depan, yang kita tahu adalah tugas kita untuk terus berusaha.

Apakah usaha ini akan menghantarkan pada keberhasilan atau kegagalan itu bukan urusan kita., yang tahu akan seperti apa masa depan kita itu adalah Tuhan.

Apakah ini akan membawa kebaikan atau tidak, tugas kita adalah melakukan saja yang terbaik. Model kegagalan keempat ini adalah memang kita sudah ditakdirkan gagal oleh Tuhan. 

Kapan kita tahu kalau kita ditakdirkan gagal?

Ketika kita sudah melakukan usaha terbaik, ilmunya cukup, pengetahuannya cukup, semuanya well prepared.

Kita nggak sekali nyoba, dua kali, tiga kali, bahkan mungkin empat kali, tapi pada titik itu semua selalu gagal. 

Kita sudah mencoba 5 kali bahkan 6 kali dengan persiapan yang sama baiknya, bahkan selalu lebih baik dengan ilmu yang selalu ditingkatkan, dengan keterampilan yang selalu di-upgrade tetap saja gagal. Maka di titik ini, inilah takdir dari Tuhan. 

Mungkin Tuhan sedang menginginkan kita untuk belajar dari semua itu, kemudian bergeser ke tempat lain yang jauh lebih baik.

Selama kamu belum melakukan semuanya dengan sungguh-sungguh atau selama kamu belum melakukan semuanya beberapa kali, jangan pernah menganggap ditakdirkan gagal.

Kalaupun ini ternyata terjadi, kita memang gagal, maka yakini ini bukan kegagalan kita, hanya harus bergeser. Selalu ada pelajaran dari proses yang sangat baik itu.

Saya meyakini ketika kalian prosesnya sudah baik, sudah melakukan beberapa kali dan ternyata tetap gagal.

Itu karena Tuhan sayang pada kita, itu karena Allah ingin menjaga kita menghindarkan dari sesuatu yang buruk di masa depan.


Demikian artikel mengenai pola kegagalan dalam hidup yang sering kita alami dan patut kit sadari agar bisa memperbaikinya.