4 Kebiasaan Sehari-hari yang Bikin Hidup Serba Pas-pasan dan Jebol Finansial!
Tanpa sadar, ada begitu banyak perilaku keuangan yang kita lakukan setiap hari yang ternyata adalah sebuah pemborosan.
Pemborosan inilah yang membuat hidup kita serba pas-pasan, yang akhirnya membuat kita berpotensi terjebak pada kesulitan finansial.
Pemborosan yang Jarang Kita Sadari
1. Berlangganan Banyak Layanan tapi Tidak Digunakan
foto: freepik |
Perilaku tak sadar yang sering kita lakukan dan merupakan sebuah pemborosan adalah berlangganan banyak layanan tapi tidak menggunakannya.
Misalnya, kamu langganan menjadi member sebuah gym, klub renang, atau mungkin berbagai bentuk langganan lainnya yang ternyata tidak digunakan setiap hari.
Kita sudah bayar untuk 1 tahun, tetapi dalam setahun mungkin kita ke sana hanya 5 sampai 6 kali, bahkan kurang. Ini adalah sebuah pemborosan.
Kamu jadi anggota sebuah gym tapi jarang sekali berolahraga di sana. Kamu gabung dengan komunitas tertentu dan semuanya berbayar, tapi kamu jarang memanfaatkannya.
Itu adalah pemborosan yang jika terus kamu lakukan pastinya sangat merugikan. Daripada uang itu kita digunakan untuk hal tersebut, lebih baik digunakan untuk yang lain.
Contoh lainnya, kamu berlangganan berbagai platform digital yang fungsinya hampir sama. Misalnya, kamu langganan Netflix, Disney+, Spotify, atau YouTube Premium, atau berbagai bentuk langganan lainnya.
Karena terlalu banyak langganan yang kamu beli dan tidak semuanya kamu gunakan, akhirnya uangmu terbuang sia-sia.
Katakanlah untuk memenuhi semua itu kamu mengeluarkan uang 300 - 400 ribu. Alangkah lebih baik jika kita memilih satu saja yang benar-benar kita gunakan setiap hari.
Misalnya kita menggunakan Spotify, ya sudah yang lainnya tidak perlu. Atau jika kita memilih Netflix, yang lainnya juga tidak usah.
Kalaupun kita ingin bergantian hari ini kita pakai Netflix, mungkin bulan depan kita pakai Disney+ dan bulan berikutnya pakai Spotify. Intinya, kalau terpaksa harus berlangganan, pastikan kita menggunakannya.
Bentuk langganan lain yang kadang juga harus kita cermati adalah terkait dengan Wi-Fi.
Ketika kita pasang Wi-Fi di rumah sekaligus juga berlangganan TV berbayar, di titik ini kita sedang mengeluarkan uang yang cukup besar.
Padahal kita jarang di rumah dan juga jarang menonton TV, ini kan sesuatu yang sangat merugikan.
Pendek kata, coba kamu evaluasi semua pengeluaran yang kita gunakan untuk berlangganan atau membership. Pastikan kita benar-benar menggunakannya. Jika tidak, sebaiknya berhenti berlangganan.
2. Rokok atau Minuman Beralkohol
foto: freepik |
Pemborosan yang kedua yang mungkin dilakukan oleh sebagian orang adalah rokok atau minuman beralkohol.
Untuk sebagian orang yang masih mengonsumsi minuman beralkohol, coba deh kamu hitung berapa banyak pengeluaranmu untuk itu. Bayangkan jika uang itu kita investasikan.
Atau buat kamu yang masih membeli rokok sebagai bagian dari gaya hidupmu, coba kita hitung. Andaikan uang untuk membeli rokok itu kita gunakan untuk investasi.
Misalnya, setiap hari kamu mengeluarkan uang 20.000, sebulan berarti 600.000, setahun terkumpul uang kurang lebih 7,2 juta. Dalam 10 tahun 72 juta.
Dalam 30 tahun kira-kira sekitar 216 juta. Artinya, jika kamu merokok selama 30 tahun, kamu sudah menghabiskan uang sebanyak sekitar 216 juta.
Andaikan uang itu kita investasikan dengan pengembalian tiap tahunnya 5 sampai 8%, kurang lebih dalam 30 tahun kamu sudah bisa mengumpulkan uang sekitar 500 sampai 600 juta. Ini sesuatu yang sangat besar, bukan?
Jika kamu menganggap investasi itu sulit, jika kamu menganggap menabung itu sulit, toh kenyataannya kamu bisa membeli rokok. Kenapa untuk investasi dan menabung tidak bisa?
Memang untuk berhenti merokok itu tidak mudah, tapi itu bukan hal yang tidak bisa selama ada kemauan dan niat yang serius.
Kamu pasti bisa kok memperbaiki semuanya. Gunakan uang untuk membeli rokokmu itu untuk investasi atau menabung.
3. Membeli Motor atau Mobil Baru Secara Kredit
foto: freepik |
Pemborosan yang ketiga yang sebagian besar dilakukan oleh orang-orang dengan penghasilan pas-pasan adalah membeli motor atau mobil baru secara kredit.
Kita memang benar butuh transportasi, dan memang hari ini rasanya kita tidak bisa hidup tanpa motor atau mobil.
Setiap hari kita sangat mudah berpindah dari satu tempat ke tempat berikutnya, dan mobilitas adalah bagian penting dari kehidupan kita.
Alat transportasi menjadi kebutuhan untuk kita, tapi bukan berarti harus beli yang baru, fokus saja pada fungsinya.
Misalkan kamu butuh motor, tidak harus kan beli baru, terlebih dengan hutang. Beli saja motor bekas yang kira-kira harga 6 juta yang penting masih bagus dan kamu bisa gunakan motor itu dengan baik.
Daripada kamu membeli motor dengan harga 20 juta dan kemudian membelinya secara kredit pula, ruginya itu luar biasa.
Sebagai ilustrasi, misalnya kamu punya uang 6 juta dan kamu ingin membeli motor, kamu punya pilihan untuk beli motor baru atau motor bekas.
Katakanlah kamu ambil pilihan pertama, yakni membeli motor baru dengan harga 26 juta. Karena kamu punya uang 6 juta, kemudian kamu jadikan untuk DP. Maka sisa cicilan yang harus kamu bayar adalah 20 juta.
Kemudian kamu mencicilnya selama 3 tahun dengan cicilan sebesar 1 juta per bulan. Akhirnya, selama 3 tahun kamu telah mengeluarkan uang sebanyak 36 juta.
Jika kita total DP 6, total cicilan yang dibayar adalah 36 juta, berarti kamu sudah mengeluarkan uang 42 juta dalam waktu 3 tahun.
Bayangkan jika kamu membeli motor itu dengan harga 6 juta saja, dengan membeli motor bekas.
Kemudian kamu tetap rutin menabung uang 1 juta dalam sebulan selama 3 tahun, maka kamu sudah punya tabungan sebesar 36 juta dalam 3 tahun.
Belum lagi jika setelah 3 tahun kita jual motornya, kemungkinan hanya laku 20 juta. Sementara uang yang kita keluarkan 42 juta, kamu sudah rugi 22 juta.
Bandingkan situasi ini jika kamu membeli motor secara kredit dan itu motor baru. Kamu akan rugi 22 juta selama 3 tahun.
Tapi jika kamu membeli motor bekas dan membayarnya dengan harga 6 juta, selama 3 tahun kamu bisa mengumpulkan uang 36 juta. Kamu pilih yang mana? Coba pikirkan ini.
4. Ngopi atau Nongkrong di Tempat Mahal
foto: freepik |
Pemborosan lain yang kadang dilakukan tanpa kita sadari adalah ngopi atau nongkrong di tempat-tempat yang mahal.
Jika kamu memang penikmat kopi, kenapa kamu tidak membeli kopi yang berkualitas kemudian membuatnya di rumah?
Daripada kamu mengeluarkan uang 50.000 tiap kali nongkrong hanya untuk segelas kopi, kenapa tidak kita simpan saja itu.
Kita belikan kopi dengan kualitas yang premium, katakanlah dengan harga 100.000, tapi bubuk kopi itu bisa kita gunakan untuk minum kopi selama 1 bulan.
Bukankah ini penghematan yang luar biasa daripada sekali ngopi kita mengeluarkan 50.000?
Atau kamu sekadar nongkrong di kafe bareng teman, sekadar minum, sekentar ngobrol bareng teman. Coba kamu hitung berapa uang yang sudah dikeluarkan sekali nongkrong, katakanlah 50.000.
Seminggu berapa kali? Kalau seminggu kamu nongkrong 4 kali, berarti 200.000. Dalam sebulan kurang lebih 800.000. Uang 800.000 ini akan jauh bermanfaat jika kita pakai untuk yang lain.
Kalau begitu kita tidak boleh nongkrong, dong? Ya boleh-boleh saja, tapi harus proporsional, harus punya batasan.