Cara Menghadapi Penghianatan dari Orang yang Kita Cintai Atau Percaya
Suatu pengkhianatan bisa sangat sulit ditangani, terutama jika pengkhianatan itu dilakukan oleh orang yang kita percaya sebagai teman, pacar, atau saudara kita.
Dalam hal ini, mengetahui cara menghadapi pengkhianatan menjadi sangat penting untuk memastikan agar kesehatan mental dan emosional kita tetap terjaga.
Pengkhianatan bisa menimbulkan berbagai macam perasaan, mulai dari kemarahan, kebencian, kepahitan, rasa bersalah, dan malu.
Pengkhianatan juga bisa membuat kita menjadi sulit mempercayai orang lain, bahkan dapat mempengaruhi kita untuk menjalin hubungan baru dengan orang lain.
Cara Menghadapi Penghianatan
1. Rasakan Emosimu
Salah satu cara untuk menghadapi pengkhianatan dalam persahabatan adalah dengan membiarkan dirimu merasakan emosi setelah dikhianati.
Ketika seseorang yang kamu percayai menyakitimu, sangatlah wajar jika kamu ingin segera menyingkirkan emosi tersebut sesegera mungkin untuk menghindari rasa sakit.
Namun dengan membiarkan dirimu merasakan emosi tersebut, kamu akan lebih mampu menerima kenyataan pahit itu dan memulai pada proses penyembuhan diri. Jadi, biarkanlah dirimu merasa terluka, marah, atau kecewa saat kamu dikhianati.
Jangan mencoba untuk menahan emosimu karena hal itu hanya akan menambah kepahitan dan kebencian yang berkepanjangan.
Mengekspresikan emosi telah terbukti membuat seseorang merasa lega saat mengalami hal yang tidak diinginkan.
2. Carilah Dukungan dari Orang-orang yang Dapat Membantu
Mencari dukungan adalah cara lain yang sehat untuk menghadapi pengkhianatan. Keinginan untuk menenangkan diri dalam kesendirian di masa-masa sulit adalah hal yang wajar, tetapi mencari dukungan dari orang lain dapat sangat membantu.
Dengan berbagi pengalaman dengan teman, keluarga, atau rekan kerja yang bersedia mendengar kisahmu, beban emosionalmu akan sangat berkurang.
Saat kamu terbuka, kamu akan menyadari bahwa ternyata kamu bukanlah satu-satunya orang di dunia ini yang mengalami hal pahit ini. Orang lain juga pernah mengalami situasi yang sama seperti yang kamu alami saat ini.
Dengan dukungan mereka, kamu akan mendapatkan masukan berharga dan menemukan kembali kekuatanmu.
Meminta bantuan pada orang lain di masa-masa sulit tidak menandakan bahwa kamu adalah seorang yang lemah. Bahkan, untuk meminta bantuan diperlukan keberanian.
Kelilingilah dirimu dengan orang-orang yang mendukung dan dapat membantu kamu melewati masa-masa sulit ini.
3. Hindari Balas Dendam
Meskipun kamu biasanya tidak suka balas dendam, tetapi ketika terjadi pengkhianatan, kamu mungkin akan merasakan dorongan yang kuat untuk melakukannya.
Namun, memilih untuk menahan dorongan tersebut tetap menjadi pilihan terbaik bagimu.
Kamu tidak perlu merendahkan dirimu hingga berada pada level mereka dengan melakukan tindakan tersebut. Sebaliknya, yang perlu kamu lakukan hanyalah bangkit kembali dan menjadi orang yang lebih baik.
Percayalah, pada akhirnya kamu akan merasa bangga pada diri kamu sendiri.
Keinginan untuk balas dendam adalah perasaan yang bersifat sementara, dan kamu akan menyadari bahwa kamu akan pulih lebih cepat dari rasa sakit akibat pengkhianatan jika kamu melepaskan keinginan untuk membalas dendam ini.
4. Jauhkan Dirimu
Ketika kamu merasa dikhianati, hal yang paling penting yang harus kamu lakukan adalah menjauhkan diri dari orang yang menyakitimu.
Hal ini berarti kamu menghindari kontak, baik secara langsung, emosional, maupun elektronik. Jangan membalas pesan mereka atau saling menghujat di media sosial.
Singkirkan mereka dari kehidupan sehari-harimum karena hal ini akan membantu kamu menemukan kedamaian di masa-masa sulit ini.
Tetap berhubungan dengan mereka hanya akan membuat kamu ingin membalas perlakuan mereka.
Cobalah alihkan perhatianmu dengan melakukan kegiatan seperti olahraga, mencari hiburan, dan menjaga pola makan yang sehat.
5. Menggali Lebih Dalam
Ada banyak alasan mengapa seseorang mengkhianatimu. Luangkan waktu untuk memikirkan mengapa hal itu terjadi, apakah disengaja atau tidak disengaja. Mungkinkah itu hanya kesalahpahaman belaka?
Memahami alasan sebenarnya di balik pengkhianatan akan membantu kamu lebih mudah mengatasinya.
Menurut beberapa sumber, pengkhianatan dapat disebabkan oleh banyak hal, dan alasan yang paling umum adalah kecemburuan, keserakahan, kekuasaan, dan ketakutan.
Alasan-alasan ini dapat mendorong orang, bahkan yang sudah dekat seperti keluarga, untuk bertindak melawanmu karena alasan pribadi mereka sendiri, meskipun mereka tahu itu akan menyakitimu.
Terkadang pengkhianatan terjadi karena ada masalah yang tidak terselesaikan yang berujung pada kemarahan dan putusnya komunikasi.
Apapun alasannya, pengkhianatan adalah hal yang tidak dapat dibenarkan, namun alasan itu dapat membantumu memahami dan belajar darinya.
6. Utarakan Perasaan Kamu
Pada saat menghadapi pengkhianatan dalam suatu hubungan, mengekspresikan perasaan adalah hal penting untuk dipertimbangkan. Daripada memendam perasaan, lebih baik kamu mengutarakannya.
Mengekspresikan perasaan bukan berarti memulai pertengkaran, tetapi lebih kepada menemukan cara yang tepat untuk membicarakan perasaanmu dengan tenang dan jujur.
Katakan pada mereka bagaimana dampak tindakan mereka terhadap perasaanmu. Kamu tidak perlu menahan perasaan, katakan semua yang perlu kamu katakan, dan keluarkan semua itu dari dalam isi hatimu.
Kemudian, berikan mereka kesempatan untuk menjelaskannya. Beritahu mereka dengan jelas bagaimana perbuatan mereka itu menyakitimu, dan dengarkan dengan baik alasan dan permintaan maaf mereka.
Hal ini mungkin tidak akan memperbaiki hubunganmu dengan mereka, tetapi akan membantu kamu untuk segera move on.
Jika berbicara secara langsung terasa terlalu sulit, kamu dapat berbagi dengan teman, anggota keluarga, atau terapis yang kamu percayai.
7. Evaluasi Kembali Hubunganmu
Pengkhianatan terkadang dapat terjadi ketika sebelumnya ada jarak dalam hubunganmu dan pasangan yang ingin terjalin kembali.
Sebelum kamu melangkah lebih lanjut, coba pertimbangkan seberapa kuat ikatanmu dengan orang tersebut.
Pengkhianatan dari seseorang yang tidak dekat denganmu akan terasa berbeda dengan pengkhianatan yang dilakukan oleh pasangan atau saudara.
Pertimbangkan apa motif pengkhianatan mereka sebelumnya, tingkat rasa sakit, emosional yang ditimbulkan, dan seberapa besar pengaruh hubungan tersebut dalam hidupmu. Apakah ini kesalahan yang terjadi sekali saja atau sebuah pola kebiasaan mereka?
Dengan segala pertimbangan yang telah kamu lakukan, kamu dapat kemudian memutuskan apakah hubungan tersebut layak untuk dipertahankan atau saatnya untuk meninggalkan mereka.