Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Inilah Tipe Orang yang Tidak Bisa Kamu Bantu Karena Hanya Akan Sia-sia

Apakah kalian pernah berusaha menolong seseorang, hanya untuk akhirnya merasa terluka karena mereka tidak menghargai bantuan kalian? 

Terutama saat kalian mencoba membantu orang yang kalian cintai karena kalian melihat potensi dalam diri mereka, bahkan ketika mereka sendiri tidak menyadarinya.

Hal itu menjadi kesalahan kita karena telah mengasumsikan bahwa setiap orang ingin menjadi lebih baik dan tumbuh melampaui apa yang mereka miliki sekarang.

Namun, mencoba membantu seseorang yang bahkan tidak berniat membantu diri mereka sendiri itu seperti mengambil satu langkah maju dan dua langkah mundur.

Ada beberapa orang yang tidak bisa berubah, terutama bagi mereka yang tidak ada niat dalam diri mereka untuk berubah.


7 Tipe Orang yang Tidak Bisa Kamu Bantu

Untuk membantu kamu mengenali mereka lebih dalam, berikut adalah 7 tipe orang yang tidak bisa kamu bantu.

7 Tipe Orang yang Tidak Bisa Kamu Bantu

1. Orang yang selalu berpikir dirinya adalah korban 

Tahukah kamu apa itu playing victim? Pernahkah kamu bertemu dengan orang yang selalu mencari alasan atas perilaku buruk dan kesalahan yang mereka lakukan sendiri?

Orang-orang inilah yang kita sebut sebagai orang-orang dengan mental korban. Mereka selalu menyalahkan semua orang kecuali diri mereka sendiri, terutama saat terjadi kesalahan.

Mereka tidak memiliki kedewasaan emosional untuk mengakui kesalahan mereka dan memberikan pertanggungjawaban.

Meskipun mereka sadar bahwa pilihan dan tindakan mereka ikut berperan atas kesalahan yang terjadi, mereka dengan gigih menolak untuk mengakuinya.

Jadi, sekeras apa pun kamu mencoba, mereka tidak akan berubah karena di mata mereka tidak ada sesuatu yang salah dalam diri mereka.

2. Orang yang selalu merasa dirinya benar

Narsis, egosentris, dan sok suci, semua ini melekat pada orang jenis ini. Orang yang merasa dirinya selalu benar adalah orang yang sok tahu.

Mereka berpikir bahwa mereka mengetahui segalanya, menganggap diri mereka sempurna, dan tidak ada yang perlu diubah atau diperbaiki dari diri mereka sendiri.

Sebaliknya, mereka dengan mudah menghakimi orang lain, menganggap semua orang perlu berusaha menjadi lebih baik kecuali mereka.

Seandainya saja mereka tahu bahwa mereka sebenarnya lebih buruk dari orang lain, sikap arogansi dan pikiran tertutup mereka memicu perilaku defensif dan kecenderungan untuk merendahkan orang lain.

Setiap kali kamu mencoba untuk menunjukkan kelemahan atau kekurangan mereka, mereka akan menanggapi dengan perlawanan keras yang berasal dari rasa takut yang mendalam untuk menghadapi ketidaksempurnaan mereka sendiri.

3. Orang yang suka menipu

Ketidakjujuran dan penipuan adalah kejahatan terbesar dalam sebuah hubungan. Orang yang suka menipu selalu berbicara manis dan ahli dalam meyakinkan, terutama ketika mereka membutuhkan sesuatu dari kamu.

Orang yang suka menipu tentunya bukanlah orang yang dapat dipercaya karena mereka menampilkan satu wajah kepada dunia dan diam-diam menyembunyikan wajah yang lain.

Mereka bermuka dua dan manipulatif. Mereka berbohong kepada kamu, menipu kamu, dan bahkan memaksa kamu secara halus, yang sering kali membuat kamu memenuhi permintaan mereka atau menyerah pada tuntutan mereka tanpa kamu sadari.

Jadi, lain kali jika kamu ingin mengetahui apakah seseorang yang meminta bantuan dapat dipercaya atau tidak, penting untuk memastikan niat mereka terlebih dahulu sebelum kamu membantunya.

4. Orang yang mudah putus asa 

Kejam, licik, dan oportunis, orang yang mudah putus asa selalu berusaha membuat kamu mengasihani mereka dan meminta bantuan kamu.

Tetapi waspadalah, jangan sampai tertipu, orang-orang bisa melakukan apa saja untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan, sekalipun harus menghianati kepercayaan kamu.

Mereka tidak menghargai batasan, mengeksploitasi kebaikan, waktu, dan energi kamu. Lebih parah lagi, mereka selalu meminta bantuan tetapi tidak pernah ada timbal baliknya, dan mereka bahkan tidak segan memanfaatkan sifat baik kamu.

Jadi, daripada membuang-buang waktu untuk membantu orang seperti ini, lebih baik kamu menjaga jarak sejauh yang kamu bisa demi kebaikanmu sendiri.

5. Orang yang tidak setia 

Apakah temanmu mudah marah karena masalah kecil atau memulai pertengkaran dengan kamu tanpa sebab yang jelas? Ini adalah tanda-tanda orang yang tidak setia. 

Meskipun kamu menganggap mereka sebagai teman, kenyataannya memiliki orang yang tidak setia dalam hidup kamu adalah sesuatu yang tidak kamu inginkan.

Mereka akan lebih berpihak pada orang lain daripada kamu, atau bergosip tentang kamu di belakang kamu.

Mereka tidak mau berubah dan menjadi lebih baik karena mereka tidak memiliki kepedulian yang tulus terhadapmu.

Daripada mengakui kesalahan mereka, mereka lebih cenderung kehilangan minat pada kamu dan beralih ke hal lain, meninggalkan kamu.

6. Orang yang ragu-ragu

Mencoba membantu orang yang ragu-ragu seperti mencoba mendorong tembok, dan ini adalah tindakan yang sia-sia.

Mereka adalah orang yang sulit dipahami, apalagi diakomodasi. Mereka bersikap skeptis terhadap semua orang dan segala sesuatu yang baik yang datang kepada mereka.

Mereka menyimpan ketidakpercayaan, bersikap pesimis, kasar, dan suka menghakimi. Mereka menolak kebaikan, rasa syukur, optimisme, dan lebih memilih untuk merajuk dan mengkritik apa pun yang bisa mereka kritik.

Bahaya yang muncul adalah, mungkin tidak lama lagi kamu akan mulai bersikap sama seperti mereka.

Karena jika kamu menghabiskan terlalu banyak waktu dengan orang-orang ini, keraguan mereka bisa merayap ke dalam pikiran kamu sendiri.

7. Orang yang mudah menyerah

Terakhir, namun tidak kalah penting adalah, jika kamu memiliki seseorang dalam hidup kamu yang terkenal mudah menyerah, kamu lebih baik menjauh dari mereka daripada mencoba mengubah mereka.

Entah itu dalam hubungan, karier, atau tujuan pribadi, mereka tidak bisa berkomitmen pada apa pun untuk meningkatkan hidup mereka.

Tidak peduli seberapa banyak dukungan atau dorongan yang mereka terima, tidak ada yang dapat membuat mereka berubah karena mereka terjebak dalam mentalitas pecundang.

Mereka meyakini bahwa apa pun yang mereka lakukan akan gagal, atau keberhasilan membutuhkan terlalu banyak usaha dan kerja keras.

Jadi, mereka lebih memilih untuk berhenti di tempat mereka sekarang daripada mencoba. Mereka mudah goyah, tidak konsisten, tidak termotivasi, dan biasanya hanya bagus di awal.

Tidaklah tepat untuk memberikan semuanya kepada seseorang yang bahkan tidak mau menempatkan diri mereka di luar zona nyaman.

Jika mereka sendiri tidak mau mengubah cara mereka dan menjadi lebih baik, maka mempertahankan mereka hanya akan membuat kamu terluka, frustrasi, dan terkuras secara emosional.

Hidup kamu terlalu berharga untuk di sia-siakan bersama mereka yang tidak ingin berubah dan berkembang.


Kami harap artikel ini dapat memberikan kamu sedikit wawasan tentang beberapa hal yang mungkin hanya membuang-buang energi jika kamu mencoba membantu orang-orang seperti yang disebutkan di atas.