Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Reksadana Pasar Uang cocok untuk Investor Pemula


Diperlukan kehati-hatian dalam berinvestasi harus dilakukan oleh setiap investor profesional maupun investor pemula. Maka dari itu investor tetap perlu untuk fokus pada rencana jangka panjang tapi juga dapat menjaga likuiditas yang cukup untuk jangka pendek.


Untuk itu, reksadana pasar uang dapat menjadi pertimbangan kamu saat berinvestasi dalam jangka pendek. Berikut ulasan mengenai reksadana pasar uang.


Pengertian Reksadana Pasar Uang

Reksadana pasar uang merupakan reksadana yang dana kelolaannya diinvestasikan pada semua instrumen pasar uang, deposito berjangka maupun obligasi yang diterbitkan dengan jangka waktu satu tahun ataupun obligasi yang sisa jatuh temponya kurang dari satu tahun.


Obligasi dimaksud contohnya, deposito berjangka, sertifikat deposito, surat pengakuan utang, sertifikat Bank Indonesia, surat berharga pasar uang, surat berharga komersial yang sudah diperingkat oleh perusahaan pemeringkat efek, obligasi yang jatuh temponya kurang dari satu tahun serta instrumen pasar uang yang lainnya.


Pada dasarnya, reksadana pasar uang memberikan imbal pengembalian investasi yang lebih tinggi dibanding deposito dan tabungan.


Cocok Untuk Investor Pemula

Reksadana pasar uang dinilai sangat cocok untuk investor pemula yang ingin berinvestasi di reksadana. Bukan tanpa alasan, ini karena investor pemula belum mempunyai pengalaman dan pengetahuan investasi pasar modal dan biasanya baru beralih dari produk tabungan maupun deposito. Sementara untuk yang mempunyai profil risiko konservatif atau yang memiliki tujuan investasi jangka pendek, dapat mempertimbangkan reksadana pasar uang ini.


Selain itu, reksadana pasar uang juga dinilai kerap dijadikan sebagai opsi investasi oleh investor dengan profil risiko yang lebih tinggi. Yaitu sebagai diversifikasi portofolio investasi mereka ketika pasar saham ataupun obligasi mengalami ketidakpastian akibat gejolak pasar.


Perlu diperhatikan, reksadana pasar uang merupakan produk pasar modal, bukan produk perbankan sehingga tidak dijamin oleh Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS). Namun, pengelolaan reksadana pasar uang di Indonesia sudah diawasi dan diatur oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).


Manfaat serta Risiko Reksadana Pasar Uang

Berikut sejumlah manfaat dan risiko saat investasi di reksadana pasar uang :


Manfaat :

1. Investasi yang cukup terjangkau, dapat dimulai dengan Rp100.000 bahkan Rp10.000.

2. Potensi keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan tabungan atau deposito.

3. Di kelola oleh manajer investasi profesional yang mempunyai keahlian dan pengalaman.

4. Menghemat waktu karena tidak memerlukan analisa investasi dan administrasi.

5. Diversifikasi secara otomatis lantaran diinvestasikan ke berbagai jenis instrumen.

6. Bebas pajak.

7. Likuid, dapat di transaksikan dan dicairkan sewaktu-waktu pada hari bursa.

8. Terbuka, karena perkembangan NAB serta data kepemilikan mudah dimonitor setiap saat.


Risiko :

Sama seperti berinvestasi pada instrumen investasi apapun, reksadana pasar uang juga mempunyai risiko. Risiko investasi reksadana pasar uang dimaksud sebagai berikut:


1. Risiko penurunan nilai aktiva bersih (NAB), meliputi harga efek portofolio, perubahan tingkat suku bunga yang mengakibatkan fluktuasi pengembalian instrumen pasar uang, wanprestasi dari bank ataupun penerbit surat berharga, serta force majeur.

2. Risiko stabilitas ekonomi dan politik.

3. Risiko likuiditas.

4. Risiko perubahan peraturan.

5. Risiko pembubaran dan likuidasi.