Bangun dari Zona Nyaman! Ciptakan Mood Sukses dan Raih Mimpi Besarmu!
freepik.com |
Tahukah kamu siapa orang yang paling gila di dunia ini? Orang yang paling gila di dunia ini adalah mereka yang punya mimpi besar tetapi terjebak dalam kemalasan. Mimpi besar tanpa tindakan, mimpi besar hanya sebatas omongan.
Tahukah kamu siapa orang yang paling menderita di dunia ini? Orang yang dikaruniai kecerdasan yang luar biasa tetapi terjebak dalam tubuh yang penuh dengan kemalasan, artinya kecerdasannya sia-sia.
Jika boleh memilih, lebih baik kita terlahir biasa-biasa saja atau mungkin terlahir bodoh asalkan mau belajar, mau berbuat, dan mau bertindak.
Orang-orang pemalas itu hanya omong kosong, para pemimpin besar yang tidak bertindak hanyalah para pembual.
Jadi, jika hari ini kamu punya mimpi besar, jika hari ini kamu diberi kecerdasan luar biasa, maka bergeraklah. Jangan pernah terjebak dalam kemalasan.
Seberapa sering kamu menunda pekerjaanmu? Sesuatu yang harusnya selesai sekarang, tetapi kamu tunda sampai besok. Sesuatu yang harusnya selesai minggu ini, kamu tunda sampai minggu depan.
Seberapa sering kamu harus begadang semalaman untuk menyelesaikan sebuah deadline, padahal seharusnya itu bisa selesai minggu lalu. Tapi minggu lalu, kamu lebih asyik nongkrong, ngopi, ngobrol, atau jalan-jalan dengan teman-temanmu.
Jika kamu masih sering melakukan itu maka percayalah, kesuksesan akan semakin jauh dari hidupmu karena kamu masih dikuasai oleh rasa malasmu, dan kamu masih terlalu sering menunda sesuatu.
Kerugian paling besar yang dialami oleh para pemalas adalah memilih untuk menunda kesuksesan mereka.
Jika kamu menunda sesuatu selama sehari, bisa jadi hasilnya akan tertunda seminggu lagi. Jika kamu menunda apa yang seharusnya dilakukan sekarang hingga sebulan kemudian, kesuksesanmu bisa mundur setahun. Begitu seterusnya.
Coba bayangkan, seharusnya kamu bisa lulus kuliah dalam 4 tahun, tetapi kamu membiarkannya molor menjadi 6 tahun.
Ada 2 tahun waktu terbuang. Dalam 2 tahun itu berapa banyak kesempatan yang hilang karena kemalasanmu?
Kemalasan juga menurunkan kualitas pekerjaanmu. Bayangkan, kamu diberi tenggat waktu seminggu untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan tetapi kamu sama sekali tidak menyentuhnya, baru setelah kurang dari sehari sebelum batas waktu, kamu mulai mengerjakannya dan terpaksa lembur.
Apa hasilnya? Pekerjaanmu menjadi kacau. Pertanyaannya, jika kamu terus seperti ini, apakah orang-orang masih percaya padamu?
Kemalasan membuat kamu tidak lagi dipercaya oleh banyak orang, dan juga membuat kamu kehilangan banyak uang.
Bayangkan, jika kamu mampu menyelesaikan pekerjaan hari ini tetapi kamu menundanya hingga seminggu kemudian.
Pertanyaannya, apakah orang-orang akan tetap percaya padamu? Jika kamu kehilangan kepercayaan orang lain, artinya kamu sedang menutup jalan rezekimu.
Bayangkan, jika kamu mampu menyelesaikan pekerjaan itu sekarang, maka besok kamu sudah bisa bersiap untuk menjemput rezeki berikutnya untuk menyelesaikan proyek-proyek berikutnya.
Tapi jika kamu justru gagal menyelesaikannya akibat kemalasanmu, berapa banyak uang yang hilang karena kemalasan itu?
Atau jika seharusnya kamu bisa selesai kuliah dalam 4 tahun, tetapi kamu menundanya hingga kamu butuh waktu 6 tahun, berapa banyak uang yang hilang dalam 2 tahun itu?
Tanpa sadar, kemalasan punya potensi untuk membuatmu miskin. Satu hal lagi, kemalasan tidak menghadirkan solusi, tetapi justru menambah masalah.
Bayangkan, jika kamu menunda pekerjaanmu yang seharusnya selesai hari ini, kemudian kamu tunda hingga besok. Sebenarnya, besok itu kamu sudah menumpuk pekerjaan berikutnya.
Akhirnya dalam waktu yang sama, kamu harus menyelesaikan beberapa pekerjaan. Justru di titik ini beban mentalmu semakin berat, beban pikiranmu semakin bertambah, dan beban pekerjaanmu juga semakin naik.
Maka kemalasan itu akan menghancurkanmu, kemalasan itu tidak akan membuat pikiranmu semakin tenang, malah semakin kacau.
Kadang alasan yang membuat banyak orang menunda pekerjaan, yang membuat mereka terjebak dalam kemalasan, adalah karena mereka sudah kehilangan semangat atau emosi mereka sedang tidak stabil.
Satu hal yang harus kamu ingat, dunia tidak pernah peduli bagaimana emosimu, apakah mood-mu sedang baik atau buruk, apakah emosimu sedang oke atau tidak. Mereka tidak pernah mengerti dan tidak mau peduli.
Yang mereka tahu adalah apa yang menjadi tanggung jawabmu harus selesai, apa yang menjadi pekerjaan profesionalmu harus kamu lakukan karena memang itulah tugas profesimu.
Jika kamu menunggu mood yang baik untuk menyelesaikan pekerjaanmu, untuk mengejar mimpimu, untuk memperjuangkan masa depanmu, maka bersiap-siaplah terkubur oleh mood negatifmu itu.
Mood itu harus kita ciptakan, kita harus berdaulat atas emosi kita, atas pikiran kita, atas tindakan kita.
Jika kamu tetap terjebak dalam kemalasan, kamu akan tertinggal oleh orang-orang di sekitarmu, kamu akan dikalahkan oleh para pesaingmu, dan kamu akan dipermalukan oleh orang-orang yang mungkin dulu kamu anggap bodoh atau biasa-biasa saja.
Seorang pemalas adalah seseorang yang berada di garis start sebuah perlombaan lari. Ketika peluit ditiup, dia justru berjalan bahkan diam di tempat.
Sementara pesaingmu semuanya berlari, sampai akhirnya kamu baru sadar bahwa mereka telah sampai di garis finish, sedangkan kamu masih di garis start.
Jadi tidak usah heran jika kamu bertemu dengan teman-teman sekolahmu, teman-teman kuliahmu, teman-teman yang dulu biasa-biasa saja tapi sekarang tiba-tiba sukses, bisnisnya jadi keren, kariernya naik, dan kondisi finansialnya sangat baik.
Hal itu bukanlah sesuatu yang datang tiba-tiba, tapi terjadi karena mereka bekerja, karena mereka melakukan sesuatu, dan karena mereka tidak menunda apa yang seharusnya mereka selesaikan.
Sementara kamu terlalu banyak alasan untuk menunda dan mengabaikan apa yang seharusnya diselesaikan, sehingga kamu tertinggal.
Pada akhirnya, pilihan ada di tanganmu, apakah kamu memilih untuk menjalani hidup sebagai pemalas yang gagal, sebagai pemalas yang tertinggal, sebagai pemalas yang juga menjadi pecundang, atau kamu mau berubah menjadi individu yang lebih baik.
Kalau tidak sekarang, kapan kamu akan berubah? Kalau tidak sekarang, kapan kamu akan memulai? Lakukan semuanya sekarang mulai dari hal-hal kecil yang mungkin kamu remehkan dan itulah yang akan berdampak besar dalam hidupmu. Kalahkan rasa malasmu. Yuk, bergerak dan lakukan sesuatu!