Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Haruskah Berutang untuk Memulai Bisnis? Pertimbangan Kelebihan dan Kekurangannya

Bagaimana jika kamu mendapat tawaran bisnis dari temanmu namun dalam tawaran itu kamu harus menyediakan sejumlah uang.

Uang ini sebagai modal untuk membeli peralatan dan sejenisnya, namun masalahnya kamu memang sedang tidak punya uang. Apakah kamu akan berutang?

Seperti apa sih baik dan buruknya dari berutang untuk membangun bisnis itu? Yuk, simak terus artikel ini sampai selesai.

Selama ini memang banyak orang berpikir berhutang untuk modal bisnis itu baik jika dibandingkan dengan utang untuk konsumtif.

Misalnya utang konsumtif untuk membeli kendaraan, untuk membeli gadget, atau bahkan utang untuk membeli rumah.

Mereka beralasan ketika kita berutang untuk membangun sebuah bisnis kita punya potensi untuk mendapatkan keuntungan, namun satu hal yang harus dipahami bahwa ada risiko di balik itu semua.

Kelebihannya ketika kita berutang untuk membangun modal bisnis itu ada tiga.

Kelebihan Berhutang Untuk Bisnis

Haruskah Berutang untuk Memulai Bisnis? Pertimbangan Kelebihan dan Kekurangannya
Foto: freepik

1. Punya potensi mendapatkan keuntungan

Pertama, kita akan punya potensi mendapatkan keuntungan, itu benar dengan catatan bisnis kita berjalan, dengan catatan bisnis itu bertumbuh sesuai dengan ekspektasi dan harapan kita.

2. Kita pasti ada proses belajar

Keunggulan utang yang kita gunakan untuk membangun modal bisnis adalah bahwa kita pasti ada proses belajar.

Membangun bisnis dalam wilayah teori dan praktik itu berbeda jauh. Kadang banyak orang tidak bisa membangun bisnis karena memang keterbatasan modal.

Ketika kita menggunakan utang sebagai alternatif pendanaan untuk membangun bisnis, selain mendapat kesempatan untuk mendapatkan cuan kita juga punya kesempatan belajar secara langsung.

Kita mendapat pengalaman di dalamnya, kita punya kemampuan untuk bagaimana mengelola uang, menumbuhkan dan membangun bisnis kita.

3. Kita membuka peluang yang jauh lebih besar

Sisi positif ketiga dari utang yang kemudian kita gunakan untuk modal bisnis adalah, kita membuka peluang yang jauh lebih besar.

Jika karena alasan dana kemudian kita tidak membangun bisnis, maka peluang untuk tumbuh itu tertutup.

Tapi dengan keberanian mengambil hutang untuk membangun sebuah bisnis, peluang harapan sukses itu terbuka, setidaknya 50% kita telah membukanya.

Sementara ketika kita diam dan dengan alasan modal kita tidak berani melakukan tindakan apapun, peluang itu akan tertutup.

Maka tiga hal inilah adalah efek positif yang mungkin akan hadir ketika kita menggunakan utang sebagai instrumen untuk membangun modal sebuah bisnis.


Namun segala sesuatu itu paradoks, selain ada sisi positif yang mungkin akan hadir ketika kita menggunakan utang sebagai instrumen untuk membangun bisnis, ada juga sisi negatifnya.

Kekurangan Berhutang Untuk Bisnis

Kekurangan Berhutang Untuk Bisnis
Foto: freepik

1. Kepastian untuk membayar utang

Ketika kamu berutang, kamu itu punya satu kepastian, kepastiannya adalah membayar utang!

Katakanlah bulan ini kamu meminjam uang di bank 50 juta, maka bulan depan suka tidak suka, apakah untung atau rugi bisnis itu kita harus bayar. Pertanyaannya, siap tidak?

Bagaimana ketika bisnis itu ternyata tidak berjalan sesuai dengan rencana, bukankah kita akan menghadapi kesulitan.

2. Kita diikuti oleh ekspektasi yang terlalu tinggi

Kadang ketika kita berutang untuk membangun sebuah bisnis, kita itu diikuti oleh ekspektasi yang terlalu tinggi.

Seolah-olah kita mengerti, seolah-olah kita sudah paham bisnis itu dan dengan menggebu-gebu, dengan penuh kepercayaan diri kita pun berutang untuk membangun bisnis, padahal belum tentu.

Kalau kamu sudah siap dengan pengetahuannya, sudah punya pengalaman terhadap bisnis itu, dan sudah benar-benar mengerti tentang bisnis itu, boleh berutang.

Tapi jika hanya awang-awang dalam pikiranmu dan tidak pernah punya pengalaman serta tidak mengerti seluk beluknya terhadap bisnis itu, maka jangan!

Jangan nekat berutang untuk membangun bisnis baru yang benar-benar kamu tidak mengerti, ini namanya spekulasi, ini bunuh diri. Belum tentu bisnismu sukses, tapi membayar utang menjadi sebuah kepastian.

3. Apakah harus sekarang membangun bisnis itu

Apakah harus sekarang membangun bisnis itu? Oke, katakanlah ini prospeknya bagus, katakanlah kamu sudah mulai mengerti, kamu paham bisnis ini bagaimana perjalanannya.

Tapi memang kamu belum benar-benar bisa membangun bisnis itu karena kamu tidak punya modal.

Bagaimana jika kita bekerja dulu, kita menabung dulu, kemudian uang tabungan itu barulah kita gunakan untuk modal bisnis.

Saya secara pribadi lebih memilih menggunakan uang tabungan untuk membangun bisnis daripada pinjam uang ke bank untuk membangun bisnis.

Sekali lagi, bisnis itu penuh ketidakpastian dan membayar cicilan utang itu adalah kepastian.

Bagaimana mungkin kita mengkomparasi satu yang pasti, yakni membayar hutang dan satu yang tidak pasti, yakni pendapatan yang kita dapat dari bisnis itu.


Lantas, apakah kita sama sekali tidak boleh menggunakan utang untuk membangun bisnis kita? Boleh, namun syarat dan ketentuannya berlaku.

  • Bisnismu sudah berjalan

Kalau bisnis itu sudah berjalan, kamu sudah mengerti, kamu tentu sudah punya kalkulasi perhitungannya.

  • Punya kemampuan membayar

Maksudnya bisnis dari yang sudah berjalan ini kita sudah punya penghasilan. Katakanlah penghasilannya 10 juta, sementara kita juga tidak punya cicilan utang lainnya.

Kemudian kita meminjam hutang di bank untuk membayar cicilannya sekitar 3 juta, maka ini yang dimaksud kamu punya kemampuan membayar.


Kalau tidak punya kedua syarat itu kamu pikir ulang deh. Apakah tidak boleh? Keputusan itu kembali pada diri kalian masing-masing.

Coba kamu cek, berapa banyak orang yang hidupnya hancur karena dia berutang ke bank untuk membangun bisnis, sementara dia belum benar-benar mengerti bisnisnya.

Jadi, hutang yang produktif bukanlah utang yang untuk membangun bisnis dari nol, tapi utang yang produktif adalah utang yang digunakan untuk menumbuhkan bisnis yang sudah berjalan.

Oke, ini bisnis dari nol, tapi kamu sudah punya bisnis lain. Kamu punya bisnis utama yang sudah bergerak, yang sudah berjalan, dan ada pendapatannya.

Kemudian kamu melakukan hutang baru untuk membuka bisnis baru, tapi pendapatan dari bisnis lama ini cukup untuk membayar cicilan hutangnya.

Intinya, jika kamu ingin berutang untuk memulai bisnis baru yang belum pahami dan tidak memiliki pengalaman di dalamnya berhati-hatilah dan pikirkan kembali keputusan tersebut.