Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ingin Kaya? Tirulah Kebiasaan Ini dari Orang Kaya Menurut Robert Kiyosaki

Ingin Kaya? Tirulah Kebiasaan Ini dari Orang Kaya Menurut Robert Kiyosaki
freepik.com

Ada perbedaan mencolok antara perilaku dari mereka yang punya potensi menjadi kaya dan mereka yang punya potensi untuk tetap miskin.

Dalam artikel ini, kami ingin mengajak kalian semua untuk memahami perbedaan perilaku tersebut, tentu saja berdasarkan pendapat salah satu pakar keuangan ternama, yaitu Robert Kiyosaki.

Dalam banyak karyanya, Robert Kiyosaki telah membedakan antara perilaku Si Miskin dan Si Kaya. Apa saja perbedaannya? Yuk, simak terus artikel ini sampai selesai.

Salah satu perbedaan paling mencolok antara Si Kaya dan Si Miskin menurut Kiyosaki terletak pada fokus mereka.

Orang kaya fokus pada membangun kekayaan dan membangun aset, sementara orang yang punya potensi tetap miskin mereka fokus pada menambah pendapatan.


Ada perbedaan signifikan antara membangun aset, menambah aset dengan menambah pendapatan.  Ketika fokus kita adalah menambah pendapatan, maka kita akan terus fokus pada pekerjaan. 

Kita akan berpikir, "Pekerjaan apalagi yang bisa saya lakukan? Bisnis apalagi yang bisa saya jalankan? Apa lagi yang dapat saya lakukan untuk menambah penghasilan saya?" 

Pada titik ini, mereka lebih fokus pada menukarkan waktu, pikiran, dan tenaga dengan uang. Sementara orang-orang kaya lebih fokus pada investasi dan berpikir, "Aset apalagi yang bisa saya beli?" 

Ketika seseorang lebih fokus untuk membangun aset, mereka akan berupaya untuk mengubah uang yang mereka miliki menjadi aset, menjadikan uang itu bekerja untuk diri mereka.

Misalnya, mereka berpikir, "Saya akan menambah properti." Maka mereka akan berupaya untuk menghasilkan uang, kemudian mengubah uang itu menjadi properti, dan pada kemudian hari properti itu menghasilkan uang untuk mereka.

Orang-orang kaya berpikir rasional dan jangka panjang, setidaknya itu yang disampaikan oleh Kiyosaki. Sementara orang-orang yang tetap punya potensi miskin cenderung lebih emosional.

Pada titik ini, ketika kita melakukan investasi, maka berinvestasilah secara rasional, bukan secara emosional.


Keputusan finansial dan tindakan finansial yang cenderung didominasi oleh emosi ini punya dampak buruk, setidaknya dalam jangka panjang.

Mungkin dalam jangka pendek tidak begitu terasa, mungkin secara jangka pendek kamu akan merasa senang dan bahagia, tetapi dalam jangka panjang potensinya bisa berbeda.

Sementara orang-orang yang cenderung rasional dalam mengambil keputusannya selalu berpikir tentang manfaat jangka panjang.

Terkadang, banyak orang yang berpikir tentang cara menghasilkan banyak uang, tetapi menurut Kiyosaki "Hal terpenting bukanlah berapa banyak uang yang kamu hasilkan, melainkan berapa banyak uang yang berhasil kamu simpan dan berapa banyak uang yang berhasil kamu jaga".

Orang-orang yang punya potensi untuk tetap miskin lebih sering berpikir tentang cara menghasilkan banyak uang.

Namun tanpa mereka sadari bahwa setelah mereka menghasilkan banyak uang, uang itu bisa segera habis karena mereka gagal mengelolanya dan gagal menyimpannya.

Menurut Kiyosaki, hal yang lebih penting dari sekadar menghasilkan uang adalah bagaimana cara kita mengelola dan menjaga uang tersebut, serta bagaimana cara kita menumbuhkannya.

Maka di titik ini, jika fokus kita hanya pada menghasilkan uang, menambah penghasilan, dan mengumpulkan harta benda, maka berhati-hatilah.

Menurut Kiyosaki, hal ini tidak terlalu penting. Yang terpenting adalah berapa banyak tabungan kita, berapa banyak investasi kita dan seberapa mampu kita untuk mengelolanya serta mewariskannya di kemudian hari.


Sekarang mari kita evaluasi bagaimana cara kita menyikapi uang. Apakah kita fokus hanya untuk mencari uang, atau fokus membangun aset?

Apakah kita mengelola uang kita dengan rasional atau dengan emosional? Apakah kita hanya berpikir untuk menghasilkan banyak uang, atau kita lebih fokus pada bagaimana menyimpan uang dan mengelolanya dengan lebih baik?

Jika kita mampu fokus membangun aset, mampu mengambil keputusan dengan lebih rasional, dan mampu menyimpan lebih banyak uang, maka artinya kita punya potensi untuk sukses dan menjadi kaya menurut Kiyosaki.

Namun sebaliknya, jika kita lebih fokus untuk mencari uang, kemudian mengelola uang dan mengambil keputusan dengan emosional dan kita hanya berpikir tentang bagaimana memiliki banyak uang tanpa berpikir bagaimana cara menyimpannya dan menginvestasikannya, maka kita punya potensi untuk tetap miskin.