Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jangan Sia-siakan Hidup! Temukan Impianmu dan Raih Kesuksesan dengan Cara yang Tepat

Hidup tanpa impian itu sia-sia, waktu kita akan terbuang percuma. Begitu juga dengan pikiran dan tenaga kita, karena tidak mengerti apa yang akan kita bangun dan kita raih.

Jika kita berpikir lebih jauh, yang membedakan antara manusia dengan makhluk lain adalah impian. Impian yang membuat manusia berkembang dan bertumbuh.

Sementara makhluk lain tidak punya impian. Karena mereka tidak punya impian, mereka pun tidak berkembang.

Artinya, jika kamu hidup tanpa impian, tidak ada bedanya kamu hidup seperti hewan atau tumbuhan karena kamu tidak akan bertumbuh dan tidak akan berkembang.

Namun jika kamu salah menetapkan impian, semua juga akan salah karena impian adalah tujuan yang ingin kita capai. Di titik itulah kita curahkan pikiran, tenaga, fokus, dan energi kita.

Ketika kamu salah menetapkan impianmu, maka hidupmu akan kacau, semuanya akan salah. Kalaupun tercapai, belum tentu semuanya baik. Jadi hati-hatilah dan bijaklah dalam menetapkan impianmu.

Lantas, seperti apa kriteria bahwa mimpi kita adalah mimpi yang tepat untuk hidup kita? Bagaimana caranya agar kita tidak salah dalam menetapkan impian?

Kami yakin dan percaya bahwa kalian semua pasti punya mimpi, punya impian. Pertanyaannya adalah, apa sih mimpi kalian?

Untuk mengetahui apakah mimpi kita tepat atau tidak, kalian harus menjawab tiga pertanyaan penting berikut ini.


Mengapa Kalian Punya Impian itu?

Jangan Sia-siakan Hidup! Temukan Impianmu dan Raih Kesuksesan dengan Cara yang Tepat
freepik.com

Impian ini akan memberi kekuatan pada kita ketika kita paham kenapa kita memilih mimpi itu. Maka, di titik ini, energi yang akan kita bawa dari menjawab pertanyaan "Mengapa" adalah energi motivasi, energi besar yang membuat kita akan terus bergerak.

Jika impian kita lemah, jika alasan kita lemah, maka ada potensi besar mimpi itu tidak akan terwujud.

Sekarang coba evaluasi dan tanyakan apa pun mimpi kalian, tanyakan kenapa. Kenapa kalian harus meraih impian itu? Kenapa itu menjadi mimpi kalian?

Semuanya pertanyaan ini penting karena pertanyaan ini akan menjadi motor yang menggerakkan kita seberapa kuat kita untuk berjuang meraih mimpi itu.

Bagaimana Cara Meraih Mimpi Itu?

Bagaimana Cara Meraih Mimpi Itu?
freepik.com

Pertanyaan ini akan menuntun kita untuk bertindak, akan menuntun kita untuk berbuat. Pertanyaan ini akan menjadi evaluator apakah tindakan kita sudah tepat atau tidak. Apakah yang kita lakukan ini menyimpang atau tidak?

Banyak orang punya mimpi tapi mereka tidak mengerti cara mewujudkannya sehingga tindakannya tidak jelas.

Memahami "Cara" ini akan membuat kita berjalan menuju peta yang telah kita tetapkan. 

Ya, kadang kita memang tidak mengerti bagaimana cara meraih mimpi itu. Tapi setidaknya dengan kita bertanya "Bagaimana", pikiran kita, otak kita akan terus bergerak menuju titik yang ingin kita tuju.

Dengan menjawab pertanyaan "Bagaimana" kita akan mencari informasi, kita akan berdiskusi, kita akan bertanya kepada orang-orang yang kita anggap paham, yang kita anggap tahu.

Kita akan mengumpulkan informasi dari berbagai tempat, dari berbagai sumber agar kita menemukan cara untuk meraih mimpi itu.

Jika kamu punya impian tapi tidak pernah menanyakan "Bagaimana caranya" mungkin itu hanya sekedar mimpi yang tidak pernah kamu perjuangkan.

Apa yang Terjadi Setelah Mimpimu Itu Terwujud?

Apa yang Terjadi Setelah Mimpimu Itu Terwujud?
freepik.com

Kita semua tahu Soekarno, Bapak Bangsa kita, di masa perjuangan sebelum kemerdekaan beliau menetapkan kemerdekaan Indonesia sebagai mimpi besar bersama.

Namun kemudian Soekarno juga menyatakan bahwa kemerdekaan hanyalah pintu gerbang, hanyalah jembatan emas untuk membangun.

Artinya, di sini Bapak Bangsa kita mengajarkan "Selanjutnya" itu dengan tepat. 

Bahwa kemerdekaan bukanlah ujung, tapi pintu awal untuk membangun, pintu awal untuk meraih kebahagiaan yang lebih baik.

Jika kita bawa pertanyaan ini pada konteks pribadi kita, maka ini akan menghadirkan pertanyaan, "Apa yang akan saya lakukan setelah impian itu tercapai? 

Apa makna dari mimpi itu setelah semuanya terwujud? Apa yang akan terjadi pada hidup saya setelah semuanya berhasil saya wujudkan?"

Pertanyaan-pertanyaan ini akan membuat kita tidak sekadar bekerja dan berjuang mengejar mimpi, tapi akan menemukan makna lain setelah semuanya tercapai.

Pada akhirnya, apa pun mimpi kalian, coba pertanyakan "Kenapa, Bagaimana, dan pertanyaan Apa Selanjutnya".


Hal lain yang tidak kalah penting terkait dengan impian adalah sebagian dari kita terjebak pada mimpi yang bersifat materialistis, mimpi yang hanya berhubungan dengan kuantitas.

Ada orang yang impiannya punya pekerjaan yang baik, ada orang yang mimpinya punya rumah, ada orang yang mimpinya punya mobil, ada orang yang mimpinya membangun sebuah bisnis.

Semua mimpi itu lebih erat dengan kuantitas, lebih erat dengan aspek materialistis dalam hidup, tapi mereka melupakan kualitas hidup.

Ada banyak orang yang berhasil membangun mimpinya, mewujudkan rumah impiannya, mewujudkan mobil impiannya dan mewujudkan bisnis impiannya.

Tapi yang terjadi, mereka kadang juga tidak bahagia karena mereka tidak punya waktu untuk keluarga, mereka tidak punya waktu untuk kesehatannya, mereka bahkan tidak punya waktu untuk hal-hal pribadinya.

Semua tercurahkan begitu saja untuk mimpinya, sehingga hampir sebagian besar hidupnya digunakan untuk meraih mimpinya.

Setelah rumah itu terwujud, setelah bisnis itu terwujud, setelah mobil itu dimiliki, mereka punya kehidupan yang sebenarnya kadang mereka juga tidak mengerti "kok seperti ini."


Mereka punya rumah tapi jarang tidur di rumahnya karena jarak antara rumah dan pekerjaannya sangat jauh. Mereka berangkat jam 4 pagi dan sampai di kantor jam 08.00, baru pulang lagi jam 10 malam begitu seterusnya. Memang benar mereka punya rumah tapi hidup mereka merasa tidak nyaman.

Ada sebagian dari mereka yang berhasil mewujudkan mobil impiannya, tapi begitu juga kondisinya. Mereka tidak benar-benar nyaman karena setelah punya mobil ternyata mereka masih kesulitan untuk membayar cicilannya, membayar biaya operasionalnya, dan seterusnya.

Atau ada mereka yang punya impian membangun bisnis, bisnisnya tumbuh, bisnisnya sukses, tapi dia jarang pulang ke rumah karena hampir sebagian besar waktunya digunakan untuk membangun bisnisnya.

Mereka terlalu sibuk untuk sekadar mengantarkan anak sekolah, untuk sekadar menemani istri belanja, untuk sekadar menemani anak belajar.

Maka di titik ini, ketika menetapkan impian, jangan hanya sekadar terjebak pada punya rumah, punya mobil, punya pekerjaan dan punya bisnis.

Tapi coba tanyakan kualitas hidup seperti apa yang ingin kamu jalani setelah mimpi itu terwujud.

Ketika kita punya rumah, "Saya ingin punya rumah yang saya bisa tinggali dengan nyaman dan bisa bertemu dengan anak-anak saya, bisa ngobrol dengan istri saya dan menghabiskan sebagian besar waktu saya di rumah sambil ditemani oleh anak-anak."

Maka ketika itu yang menjadi impian kita, bukan sekadar rumah yang ingin kita dapatkan, tapi kualitas hidup yang akan kita jalani di rumah itu.


Ketika mimpimu adalah punya mobil, maka bayangkan tidak sekadar hanya punya mobil.

Tapi bayangkan bagaimana kamu bisa menggunakan mobil itu dengan nyaman, kamu punya biaya yang cukup untuk merawat mobilmu, punya biaya yang cukup untuk membeli bahan bakar dan untuk membeli asuransi untuk mobil.

Pendek kata, kamu tidak sekadar punya mobil. Tapi juga mampu membiayai dan menggunakan mobilmu. Inilah yang dimaksud dengan kualitas hidup, bukan sekadar terjebak pada materialisme punya mobil, tapi bagaimana kita punya mobil dengan kualitas hidup yang baik.

Jika mimpimu adalah membangun bisnis, maka jangan hanya terjebak fokus pada membangun bisnis. Tapi bagaimana kamu punya bisnis yang kamu juga punya waktu yang cukup untuk mengantarkan anak, untuk sekadar menemani istri sesekali belanja dan kamu punya waktu yang cukup untuk mengantarkan orang tuamu menuju tempat yang diinginkan.

Pendek kata, bisnismu bertumbuh, tapi kualitas keluargamu juga bertumbuh, kualitas kesehatanmu juga baik.


Jadi, sempurnakan mimpimu tidak hanya pada aspek materi, tapi juga aspek kualitas kehidupanmu. Kualitas hidup yang seperti apa sih yang ingin kamu dapatkan? Ini jauh lebih penting dari sekadar tercapainya mimpi.