Pekerja vs Pengusaha: Mana yang Lebih Baik? Temukan Jawabannya di Sini!
freepik.com |
Jika kamu ingin menjadi pengusaha karena ingin cepat kaya, atau karena ingin meraih kesuksesan maka kamu harus meninjau ulang tujuanmu.
Menjadi pengusaha bukanlah jalan yang akan membuatmu cepat kaya, bukan juga jalan yang mudah untuk membangun kesuksesan. Semua penuh dengan liku-liku, karena jalan seorang pengusaha bukanlah jalan tol.
Memang benar, dengan menjadi pengusaha kita bisa mendapatkan kekayaan yang sangat besar dan kita mungkin akan lebih cepat kaya jika dibandingkan dengan menjadi seorang pekerja.
Namun yang harus kamu ingat adalah, menjadi pengusaha juga bisa menjadi jalan yang mempercepat kita menjadi miskin atau bahkan hancur.
Setiap kesuksesan dan kekayaan yang kita dapatkan dari menjadi pengusaha selalu beriringan dengan risiko besar yang akan kita temui dalam prosesnya.
Jika kamu menjadi seorang pekerja, mungkin jika kamu berhutang 5 juta atau 10 juta itu sudah terasa besar.
Tetapi ketika menjadi pengusaha dan kamu mengalami kegagalan, kerugian 5 juta atau 10 juta itu sangat kecil. Kamu bisa mengalami kerugian ratusan juta, bahkan miliaran.
Pertanyaannya, apakah kamu siap?
Memang, menjadi pengusaha bisa membawa potensi besar untuk mendapatkan keuntungan, tetapi di balik itu semua kamu harus memiliki kesiapan mental untuk menghadapi risiko dan masalah yang muncul di dalamnya.
Ketika ditanya mana yang terbaik, menjadi pekerja atau menjadi pengusaha, keduanya sama-sama baik tergantung kesiapanmu karena setiap pilihan memiliki risiko dan tanggung jawabnya masing-masing.
Ketika kamu menjadi seorang pekerja, kamu hanya fokus pada satu hal, yaitu apa yang menjadi tanggung jawabmu.
Sementara itu, ketika kamu menjadi pengusaha, kamu harus berpikir tentang segala hal, dari A sampai Z. Sudut pandangmu harus lebih luas, cara berpikirmu harus lebih kritis, kreatif, dan holistik.
Jika kamu menjadi pekerja, kesalahan yang kamu buat akan berdampak pada orang lain dan biasanya diselesaikan bersama-sama.
Namun, jika kesalahan dilakukan oleh seorang pengusaha, itu bisa menyebabkan bisnisnya hancur dan karyawannya berisiko di-PHK.
Singkatnya, ada tanggung jawab berbeda yang harus dipikul antara seorang pekerja dan seorang pengusaha.
Ketika ditanya apakah pengusaha lebih baik dari pekerja, saya ingin menjawab tidak. Keduanya sama-sama baik.
Jika semua orang berpikir untuk menjadi pengusaha dan tidak ada yang mau menjadi pekerja, maka tidak akan pernah ada seorang pengusaha sukses.
Jika sebaliknya semua orang berpikir untuk menjadi pekerja saja karena takut dengan risiko menjadi pengusaha, maka tidak akan pernah ada negara yang bisa maju dengan sangat cepat.
Dan yang terbaik adalah lakukan peranmu sesuai dengan batas kemampuanmu, sesuai dengan keberanianmu dalam mengambil risiko dan tanggung jawab.
Jika kamu lebih siap dan lebih cocok menjadi pekerja, maka lakukan itu secara profesional. Kamu tetap bisa kaya kok meskipun menjadi seorang pekerja.
Namun, jalan yang ditempuh sedikit berbeda. Kamu harus lebih hemat, kemudian fokus untuk investasi dan membangun aset.
Maka pada titik ini, menjadi seorang pekerja yang juga investor adalah jalan menuju kekayaan bagi seorang pekerja.
Sementara jika kamu siap dengan risikonya, apakah kamu sanggup menanggung beban pikiran yang lebih besar?
Apakah kamu sanggup untuk bekerja lebih keras, apakah kamu sanggup untuk belajar lebih giat, berpikir lebih holistik, dan memikirkan risiko dan peluang dengan lebih cermat?
Maka menjadi pengusaha mungkin adalah pilihan yang lebih cocok untukmu.
Memang benar bahwa dengan menjadi pengusaha, potensi untuk menjadi kaya lebih besar, dan potensi untuk terlihat sukses di mata banyak orang juga lebih tinggi.
Namun, satu hal yang perlu diingat adalah bahwa jalan untuk menjadi seorang pengusaha adalah jalan panjang.
Untuk menjadi kaya dari jalur pengusaha, kamu tidak bisa hanya berharap membutuhkan waktu satu, dua, atau tiga tahun, bisa jadi butuh 10 tahun atau bahkan 15 tahun.
Jalan yang harus ditempuh oleh seorang pengusaha untuk mencapai kekayaan atau kesuksesan adalah perjalanan yang panjang.
Jika hari ini kamu melihat seorang pengusaha sukses, coba tanyakan kepadanya kapan dia memulai, berapa kali dia gagal, dan berapa kali dia harus terjebak dalam kesulitan yang mungkin tidak pernah ia bayangkan sebelumnya.
Singkatnya, jalan yang ditempuh untuk menjadi kaya baik sebagai pengusaha maupun sebagai pekerja, sama panjangnya, namun liku-likunya berbeda.
Jika menjadi pekerja kamu harus banyak bersabar dan berhemat, lalu rajin menabung dan berinvestasi.
Namun dengan menjadi pengusaha kamu harus lebih berani, lebih kreatif, dan lebih siap menanggung risiko.
Pada akhirnya, faktor mental menjadi penentu apakah kamu siap secara mental untuk mengambil risiko, memanfaatkan peluang dan siap berpikir lebih keras atau tidak.
Jika secara mental kamu siap untuk bertahan, berjuang, tidak gampang mengeluh, dan siap memikirkan banyak hal, maka mulailah sekarang untuk membangun bisnismu.
Namun, jika secara mental kamu lebih siap untuk fokus menjalani sebuah pekerjaan tanpa harus terlalu banyak berpikir menciptakan sistem, maka pilihan menjadi seorang profesional mungkin pilihan terbaikmu.
Kalaupun kamu ingin nekat menjadi seorang pengusaha, saran kami kamu harus melakukan sebuah bleaching.
Jika kamu saat ini sudah bekerja, bangunlah bisnismu sambil tetap menjadi seorang pekerja. Ini adalah jembatan terbaik untuk mengambil dua peran sekaligus.
Jangan langsung berhenti dari pekerjaanmu dan membangun bisnis dari nol karena ini cukup berisiko. Jika kamu tidak siap dan tidak terbiasa dengan situasi ini, kamu bisa jadi akan sangat stres.
Maka, membangun bisnis sambil tetap menjadi seorang pekerja mungkin solusi terbaik untuk mengetahui jalan mana yang paling siap untuk kamu.
Satu hal yang harus kamu lakukan adalah mengendalikan emosimu. Kadang keinginanmu untuk menjadi pengusaha hilang, tetapi mentalmu mengatakan kamu lebih baik menjadi seorang pekerja. Di titik ini, kamu harus mengenalinya.
Sekali lagi, jalan pengusaha bukanlah jalan tol. Apakah kamu siap menjalaninya?
Intinya, apa pun pilihanmu, apakah kamu menjadi pengusaha atau pekerja, tanyakan kembali pada diri sendiri dan jangan pernah menggunakan sudut pandang orang lain sebagai poin utama dalam mengambil keputusan.
Karena kamu dan mereka berbeda, karena kamu dan mereka punya jalan dan modal yang tidak sama. Apa pun pilihanmu, lakukan yang terbaik.