Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Temukan Rahasia Suksesmu: Kuasai Kelebihan, Terima Kekurangan!

Setiap manusia pasti punya kelebihan dan kekurangan dalam proses membangun kesuksesan dan cara kita menyikapi kelebihan dan kekurangan itu sangat memengaruhi hasil yang kita capai.

Jika kita mampu menyikapi dengan bijak apa yang menjadi kelebihan dan kekurangan diri kita, maka kita akan lebih mudah meraih kesuksesan.

Namun jika kita salah menyikapinya, sangat mungkin kegagalan demi kegagalan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari kita.

Pertanyaannya, seperti apa sikap yang tepat untuk menyikapi kelebihan dan kekurangan tersebut? Temukan jawabannya dalam artikel ini.


Cara Menyikapi Kelebihan dan Kekurangan Diri

1. Jangan pernah membandingkan apa yang menjadi kelemahan kita dengan kelebihan orang lain

Jangan pernah membandingkan apa yang menjadi kelemahan kita dengan kelebihan orang lain
freepik.com

Sikap pertama yang sangat penting dalam menyikapi kelebihan dan kekurangan kita adalah jangan pernah membandingkan apa yang menjadi kelemahan kita dengan kelebihan orang lain. 

Kenapa kita tidak boleh membandingkan kelemahan kita dengan kelebihan orang lain? Karena sikap ini menghasilkan rasa rendah diri. 

Kita sangat mungkin akan terjebak rasa minder ketika kita tahu orang lain ternyata lebih hebat dari kita, sementara di bidang itu kita sangat lemah.

Misalnya, kemampuan public speakingmu sangat lemah, kemudian kamu membandingkannya dengan kemampuan public speaking temanmu yang luar biasa. 

Pada titik ini kamu akan merasa bahwa kamu seorang pecundang, kamu tidak mampu atau kamu merasa bodoh.

Atau, misalnya kemampuanmu di bidang matematika dan logika tidak terlalu baik, sementara teman sekelasmu, rekan kerjamu, atau teman dekatmu punya kemampuan yang sangat baik. 

Kamu pun membandingkan dan kemudian kamu menghakimi diri sendiri, menganggap bahwa kamu tidak sebaik mereka.

Sikap ini sangat buruk, membandingkan kelebihan orang lain dengan kekurangan kita adalah sebuah sikap yang tidak fair. 

Rasa rendah diri akan muncul akibat sikap negatif ini, dan tentu saja hal ini sangat menghambat proses kita untuk membangun dan meraih kesuksesan.

2. Fokuslah pada kelebihanmu

Fokuslah pada kelebihanmu
freepik.com

Daripada kamu membandingkan apa yang menjadi kelemahanmu dengan kelebihan orang lain, lebih baik kamu fokus untuk memahami dan menemukan apa yang menjadi keunggulan dan kekuatanmu, lalu melatihnya hingga mencapai level terbaik.

Fokuslah pada kelebihanmu dan kemudian abaikan kekuranganmu. Pada akhirnya, kelebihanmu akan mampu menutupi kekuranganmu.

Ketika kita fokus pada kelebihan kita dan kemudian melatihnya hingga mencapai level tertinggi, maka sejatinya itulah kekuatan kita, itulah modal yang bisa kita gunakan sebagai landasan utama untuk membangun kesuksesan.

Misalnya, jika di bidang public speaking kamu lemah, tetapi kamu punya kemampuan menulis yang sangat baik atau kemampuan programming yang luar biasa, fokuslah untuk melatih kemampuan menulismu atau kemampuan programmingmu hingga akhirnya kamu menjadi sangat ahli dan orang-orang membutuhkan kemampuanmu itu.

Melatih apa yang menjadi kekuatan kita dengan sungguh-sungguh hingga level tertinggi memiliki manfaat yang jauh lebih besar dibandingkan dengan fokus pada kelemahanmu dan membandingkannya dengan orang lain.

Karena sejatinya, setiap orang memiliki kelebihan, dan kelebihan itulah yang pada akhirnya akan menjadi modal berharga kita untuk menjalani kehidupan dan meraih kesuksesan. 

Jadi tugas kita saat ini adalah memahami apa yang menjadi kelebihan kita, lalu melatihnya hingga mencapai level tertinggi, dan kemudian menggunakan ini sebagai modal untuk membangun kesuksesan.

3. Terus Berlatih dan Mengupgrade Diri

Terus Berlatih dan Mengupgrade Diri
freepik.com

Terus berlatih dan mengupgrade diri adalah kunci terbaik agar kita mampu meraih kesuksesan dan utamanya fokuslah pada apa yang menjadi kelebihan dan kekuatan kita. 

Lantas bagaimana dengan kelemahan kita, apakah kelemahan kita tidak perlu kita latih dan kita perbaiki? Terkadang tidak perlu, terkadang kita cukup membiarkannya dan menerima apa adanya.

Contohnya begini: 

"Bayangkan seekor bebek yang punya kemampuan sangat baik dalam berenang, namun skillnya untuk berlari sangat buruk. 

Karena ingin meningkatkan skill berlarinya, setiap hari ia berlari, setiap hari ia melatih kemampuan itu, hingga akhirnya kakinya cedera.

Setelah sebulan berlatih, ternyata kemampuannya tidak meningkat, tetap sama saja. Bahkan karena ia terlalu keras melatih dirinya, kakinya akhirnya tidak bisa berfungsi seperti semula. Ketika ia berenang, kemampuan renangnya pun menurun. 

Inilah efek negatif yang mungkin muncul jika kita terlalu fokus melatih dan memperbaiki kelemahan kita. Terkadang kita cukup membiarkannya begitu saja.

Situasinya pasti akan berbeda jika sang bebek tersebut fokus melatih kelebihannya, yaitu berenang.

Akhirnya kemampuan berenang inilah yang membuatnya berprestasi, sementara ia cukup menerima takdir dan kodratnya bahwa kemampuannya dalam berlari tidak terlalu baik.

Pada akhirnya, kelebihan kita yang akan menutupi kelemahan kita. Tidak harus semua kelemahan dilatih, tidak harus semua kelemahan kita tingkatkan. Biarkan saja menerimanya dan berdamai dengan situasi itu kadang jauh lebih baik.


Sudahkah kalian semua memahami apa yang menjadi "gift", apa yang menjadi bakat, apa yang menjadi kelebihan utama kita? Jangan-jangan kamu lebih kenal dengan apa kelemahanmu. Jika itu yang terjadi, maka hati-hati. 

Belajarlah mulai sekarang untuk memahami apa kelebihan utama kita, bagaimana cara melatihnya dan bagaimana cara menggunakannya agar itu menjadi modal utama kita dalam membangun kesuksesan.

Pada akhirnya, mengenali diri dengan sangat baik itu sangat penting, dan memberikan sikap yang tepat sebagai modal untuk membangun kesuksesan juga jauh lebih penting.

Tanpa pengenalan yang baik terhadap diri, dan tanpa sikap yang tepat terhadap kelebihan dan kekurangan diri, sangat sulit bagi kita untuk membangun kesuksesan.