Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Apa Itu Kebebasan Finansial dan Bagaimana Cara Wujudkannya?

Apa yang terlintas di pikiran kamu ketika kita berdiskusi tentang kebebasan finansial? Saya yakin istilah ini sangat sering kita dengar dan banyak orang mengharapkan situasi dan kondisi ini.

Pertanyaan menariknya, apa sih kebebasan finansial itu? Lantas apa syaratnya agar kita bisa mendapatkan situasi yang seperti itu?

Dalam artikel ini kami akan membahasnya secara detail, jadi baca terus sampai selesai ya.

Apa Sih Kebebasan Finansial Itu?

Apa Sih Kebebasan Finansial Itu
Foto: freepik

Saya yakin kita semua sering mendengar istilah ini. Banyak orang mengatakan bahwa mereka ingin mewujudkan kebebasan finansial, lantas sejatinya seperti apa?

Kebebasan finansial adalah sebuah situasi di mana kita memiliki pondasi finansial yang kokoh, kita mempunyai kemapanan secara finansial.

Sehingga kita tidak tergantung lagi pada pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan finansial kita dan punya kemampuan yang sangat baik untuk memenuhi kebutuhan kita.

Orang-orang yang mencapai kebebasan finansial tidak terlalu tergantung pada situasi eksternal. Apapun yang terjadi, mereka tetap punya sumber uang yang cukup untuk memenuhi semua kebutuhannya.

Salah satu dampak yang timbul ketika kita mencapai kebebasan finansial adalah kita tidak lagi menggantungkan penghasilan kita dari sebuah pekerjaan.

Kalaupun kita bekerja, tujuannya bukan lagi untuk mencari uang, bukan lagi untuk memenuhi kebutuhan finansial kita.

Namun lebih dari itu untuk memberi manfaat kepada orang-orang atau bahkan kerja sebagai sebuah hobi atau passion.

Salah satu dampak positif yang ditimbulkan ketika seseorang mewujudkan kebebasan finansial adalah mereka memiliki kebebasan waktu.

Mereka punya kemampuan untuk mengatur waktu untuk apa yang mereka inginkan. Apakah untuk berkumpul dengan keluarga, bekerja, atau bahkan mungkin untuk sekadar berjalan-jalan.

Mereka juga punya kemampuan yang baik untuk memenuhi kebutuhan mereka. Tentu saja situasi ini pasti diharapkan oleh hampir semua orang.

Pertanyaannya, apa saja sih syaratnya agar kita mampu mewujudkan kebebasan finansial ini?

Cara Mewujudkan Kebebasan Finansial

1. Kita tidak punya hutang

Kita tidak punya hutang
Foto: freepik

Pertama dan utama adalah kita tidak punya hutang. Saya yakin tidak akan pernah ada kebebasan finansial ketika kita punya beban, ketika kita punya hutang.

Orang-orang yang masih punya hutang artinya mereka masih punya ketergantungan, mereka masih punya kewajiban untuk menyelesaikan semua beban-bebannya.

Jadi buat kalian yang ingin mewujudkan kebebasan finansial, cermati hutang-hutang kita, fokuslah untuk melunasinya kemudian untuk membangun aset agar kita punya potensi untuk membangun pondasi yang kokoh secara finansial.

Selama kalian masih terjebak dengan hutang, selama kita masih terobsesi dengan membeli hal-hal yang sifatnya konsumtif yang memaksa kita untuk berhutang, maka jangan pernah bermimpi untuk mewujudkan kebebasan finansial.

Hidup tanpa hutang adalah syarat wajib yang harus kita miliki agar kita mampu mewujudkan kebebasan finansial itu.

2. Punya aset yang mampu menghasilkan pasif income

Punya aset yang mampu menghasilkan pasif income
Foto: freepik

Syarat kedua, kita punya aset yang mampu menghasilkan pasif income dengan nilai yang lebih dari cukup untuk memenuhi segala kebutuhan dan kesenangan kita.

Pertanyaannya, berapa sih nilai kebutuhan pokokmu per bulan? Berapa sih nilai uang yang kamu butuhkan untuk memenuhi kesenangan dan hobimu setiap bulan?

Katakanlah untuk kebutuhanmu 10 juta dan untuk kesenanganmu 10 juta, artinya kamu harus punya pasif income minimal 25 sampai dengan 30 juta untuk memenuhi semua pola hidupmu itu.

Dengan asumsi tersebut, artinya kita harus punya aset yang mampu menghasilkan pasif income dengan nilai sekitar 25 juta sampai dengan 30 juta.

Misal kita asumsikan aset yang kita punya berbentuk deposito atau mungkin obligasi, dengan asumsi nilai bagi hasil 6% per tahun. Maka jika kita punya aset senilai 1 miliar, kita punya potensi pasif income tiap bulan sekitar 4 juta.

Jika kita butuh 30 juta per bulan, kita minimal harus punya sekitar 7,5 miliar sebagai aset yang kemudian kita depositokan atau kita taruh di surat berharga (Obligasi).

Maka jika kamu sudah punya aset senilai itu, di titik ini jika kamu asumsikan bahwa nilai yang layak untuk hidupmu adalah 20 juta, kamu sudah bisa menikmati kebebasan finansial.

Besarnya aset yang harus kita punya juga tergantung pada gaya hidupmu, tergantung estimasimu. 

Jika kamu merasa cukup dengan 5 juta per bulan, maka mungkin kamu punya aset dengan nilai 1,5 miliar sudah cukup untuk memenuhi hidupmu.

Pertanyaannya, kenapa kita harus punya pasif income? 

Dengan kita punya pasif income, kita lebih0.0.3 santai dalam bekerja. Bekerja bukan lagi sebagai obsesi untuk mencari uang dan kita juga punya kebebasan waktu. 

Kita punya kemampuan untuk melakukan apa yang kita sukai dan yang terpenting kita tidak terlalu tergantung dengan situasi dan kondisi kita hari ini. Karena apapun yang kita lakukan, kita tetap punya income yang relatif tetap.

3. Punya proteksi finansial

Punya proteksi finansial
Foto: freepik

Kemudian syarat ketiga ini yang kadang banyak dilupakan orang, yaitu kamu harus punya proteksi finansial.

Kamu harus punya sebuah sistem yang bertujuan untuk melindungi dirimu secara finansial agar aset yang kamu punya tidak hancur, tidak hilang seketika.

Ketika terjadi sebuah situasi yang tidak sesuai dengan harapanmu, secara finansial keluargamu tetap aman.

Wujud konkret dari proteksi finansial yang harus kamu punya minimal kamu memiliki dua model asuransi, yaitu asuransi kesehatan dan asuransi jiwa.

  • Asuransi kesehatan

Simpelnya gini, katakanlah kamu punya aset dengan nilai 10 miliar, tapi kemudian kamu sakit dan terpaksa dirawat di rumah sakit, kemudian kamu tidak punya asuransi.

Sehingga karena kamu sakit dan kamu tidak punya asuransi, semua biaya rumah sakit kamu yang tanggung.

Pertanyaannya, bisakah uang 10 miliar kita itu habis? Pastinya bisa, karena berapapun uang yang kita punya ketika seseorang sakit itu potensinya habis. Maka di titik ini proteksi finansial berupa asuransi kesehatan itu penting.

Ketika seseorang sakit dan punya asuransi, maka semua biaya rumah sakitnya akan ditanggung oleh pihak asuransi sehingga asetnya tetap utuh. Aset itu tetap bisa memberikan pasif income untuk kamu. 

Maka jika kamu ingin memiliki kebebasan finansial, selain kamu punya aset, kamu juga harus punya asuransi kesehatan.

  • Asuransi jiwa

Simpelnya begini, ketika seorang pencari nafkah bekerja, mereka menjadi tulang punggung, menjadi sumber income untuk keluarganya.

Ketika tulang punggung tersebut meninggal, maka siapa yang akan memberi sumber income untuk keluarganya? Di titik inilah asuransi jiwa sangat penting.

Tujuan asuransi jiwa bukan untuk mencegah kematian, karena memang kematian tidak akan ada yang pernah tahu. Tapi tujuan asuransi jiwa adalah mencegah kerugian finansial akibat meninggalnya sang pencari nafkah.

Ketika seorang pencari nafkah meninggal dan dia punya asuransi jiwa, maka pihak keluarga akan mendapatkan santunan dari pihak asuransi.

Santunan finansial ini dapat digunakan oleh mereka untuk melanjutkan hidupnya tanpa harus menghabiskan uang yang telah mereka simpan sebagai aset.

Jadi di sini kalian harus punya perspektif yang lebih luas tentang pentingnya asuransi sebagai proteksi finansial untuk keluarga kita.


Itulah tiga syarat agar kita mampu mewujudkan kebebasan finansial. Kita wajib tidak punya hutang, kita wajib punya aset yang nilainya punya potensi memberikan pasif income untuk memenuhi segala kebutuhan kita.

Kemudian yang ketiga, kita wajib punya proteksi finansial dalam bentuk asuransi kesehatan ataupun asuransi jiwa.