Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Takut Gagal? Ini Cara Mengatasinya dan Melangkah Maju Tanpa Rasa Cemas

Pernah nggak kalian mengalami rasa takut gagal, takut mencoba hal baru karena kita takut gagal, takut melangkah karena kita takut gagal? Jika pernah, kami yakin rasa itu, kondisi itu, sangat tidak menyenangkan.

Takut akan kegagalan adalah penjara, sebuah situasi yang membuat kita sulit berkembang. Kami tahu situasi ini tidak menyenangkan dan memang nggak mudah untuk bisa keluar dan melepaskan diri dari belenggu rasa takut akan kegagalan itu. Pertanyaannya, gimana caranya mengatasi itu semua? Temukan jawabannya berikut ini.

Ketika kita pernah mengalami sebuah peristiwa yang menyakitkan, kegagalan yang menyebabkan rasa sakit, yang menyebabkan trauma, maka biasanya rasa itu, trauma itu, akan sangat membekas sehingga menjadi bayang-bayang yang mengikuti perjalanan kita, membuat kita selalu ragu untuk melangkah.

Pengalaman negatif yang terjadi di masa lalu, kegagalan yang menyakitkan itulah yang membuat kita mengalami ketakutan yang berlebihan. Itulah yang membuat kita selalu merasa takut untuk mencoba, yang membuat kita takut gagal.

Ketakutan akan kegagalan adalah penjara. Selama rasa takut itu ada, maka hidup kita akan sulit untuk berkembang, seolah ada tembok yang sangat besar yang membuat kita nggak bisa berjalan ke mana-mana. Kita hanya berputar di tempat yang sama dan dalam jangka waktu yang lama.

Setiap kali mau mencoba hal baru yang terbayang adalah sakit yang kita alami pada saat kita mengalami kegagalan di masa lalu.

Setiap mau mencoba, yang ada adalah keraguan. "Jangan-jangan punya potensi membuat saya mengalami kegagalan, apakah ini jalan yang tepat, apakah ini akan membuat saya berhasil?"

Berbagai pertanyaan dan keraguan itulah yang membuat langkah kita nggak sempurna, yang membuat kita punya potensi melakukan banyak kesalahan.

Takut Gagal? Ini Cara Mengatasinya dan Melangkah Maju Tanpa Rasa Cemas

Pahamilah bahwa rasa takut yang ada di otak kita itu hanya ilusi, dan itu bukan fakta  itu bukan realita. Kita ini belum gagal karena kita belum mencobanya. 

Namun, ketika kita memilih mengikuti rasa takut itu dan kita tidak berbuat apa-apa, saat itu kita sedang mengulangi kegagalan yang sama. Bedanya, kemarin kita gagal karena mencoba, sekarang kita gagal karena kita nggak melakukan apa-apa.

Rasa takut dan kekhawatiran yang ada di pikiran kita itu hanya ilusi. Itu bukan fakta, kenyataannya itu belum terjadi.

Pertanyaannya:

  • Apakah kita mau mengikuti ilusi itu? 
  • Pertanyaannya, apakah kamu sudah gagal hari ini? 
  • Pertanyaannya, apakah kamu sudah mencoba? Bukankah kita belum mencobanya, bukankah kita belum gagal. Jika kita belum mencoba dan kita belum gagal maka nggak ada alasan untuk takut.

Jangan percaya ilusi bahwa kita akan gagal. Pengalaman di masa lalu memang benar kita gagal, tapi belum tentu besok.

Salah satu hal yang membuat kita terus terjebak oleh rasa takut akan kegagalan adalah kita menganggap bahwa kemarin sama dengan besok. Kita menganggap bahwa kegagalan kita kemarin akan terulang besok, padahal enggak.

Faktanya kemarin kita mengalami kegagalan, kemarin kita mengalami sesuatu yang tidak menyenangkan, itu adalah fakta, tapi besok belum tentu.

Ketika kita sudah menganggap bahwa besok kita gagal, ketika kita sudah menganggap bahwa kita punya potensi mengalami hal yang sama seperti kemarin, artinya kita sedang memilih untuk menyerah sebelum bertanding.

Di titik ini, kita justru mengalami kegagalan yang sangat lebih menyakitkan, karena kemarin kita mencoba dan ternyata kita gagal, sementara hari ini kita tidak berbuat apa-apa dan memang benar-benar gagal.

Kenapa kita benar-benar gagal? Karena kita mengikuti rasa takut itu. Rasa takut akan kegagalan yang kita ikuti sehingga kita nggak melangkah.


Bagaimana cara kita keluar dari rasa takut akan kegagalan itu?

1. Berdamailah dengan kegagalan kita

Apa pun yang pernah terjadi itu sudah terjadi, itu takdir yang sudah terjadi. Kita nggak bisa mengubahnya. Mau kita terima atau menolak atas kegagalan itu, faktanya itu sudah terjadi.

2. Berhenti menyalahkan diri sendiri dan berhenti menyesal

Ambil pelajaran, pelajaran apa yang bisa kita ambil dari kesalahan itu, apa yang harus kita perbaiki. Kemudian maafkan diri sendiri karena selama ini kita selalu menganggap remeh diri kita. Kita selalu menganggap diri kita gagal.

3. Ubah persepsi itu

Kesuksesan akan dimulai dari perubahan persepsi. Jika kita selalu mempersepsikan diri kita kemarin gagal, maka itu salah. 

Persepsikan bahwa kita adalah pejuang, diri kita kemarin adalah orang hebat yang sedang berjuang untuk memperbaiki diri.

Kalaupun dalam proses itu ada up and down, itu wajar. Namun, ketika kita mau memvonis bahwa kemarin saya adalah orang gagal, maka vonis itulah yang akan memenjara kita.

Selain kita berdamai dengan masa lalu, hal terpenting berikutnya adalah mengubah persepsi dari gagal menjadi pejuang.

Mengubah persepsi diri bahwa kemarin kita pecundang menjadi seorang pejuang. Katakan pada diri sendiri, "Terima kasih karena kamu kemarin sudah berjuang."

Terima kasih karena kamu sudah mencoba dan hari ini kita akan mengambil pelajaran dari proses itu untuk menjadi lebih baik.

4. Lakukan persiapan dengan baik

Hal lain yang dapat kita lakukan agar kita bisa meminimalkan rasa takut adalah melakukan persiapan dengan baik.

Persiapkan semuanya dengan jauh lebih baik, lebih teliti serta analisis risikonya. Jika kita sudah siap dengan risiko, jika kita sudah melakukan yang terbaik, maka berikutnya berserah pada Tuhan.

Katakan pada Tuhan, "Saya sudah melakukan yang terbaik Tuhan dan sekarang saya memilih untuk berproses. Lindungi saya, bantu saya."

Kita berdoa kepada Sang Pencipta agar Dia mampu mengangkat rasa takut ini dan mengubahnya menjadi rasa optimis.

Rasa takut itu akan hilang jika kita mulai melangkah. Ketakutan itu semakin besar jika kita terlalu lama berdiam, lakukan apa yang ingin kita lakukan, lakukan apa yang ingin kita coba.


Demikian artikel motivasi mengenai cara mengatasi rasa takut gagal dan takut melangkah. Semoga artikel ini bermanfaat ya.